Bisnis.com, RAMALLAH, Tepi Barat - Pasukan Israel menembak mati seorang warga Palestina dalam insiden tembak-menembak di Tepi Barat, demikian keterangan sejumlah sumber medis Palestina pada Selasa (1/3/2016).
Sementara itu menurut militer Israel, pihaknya terpaksa menggunakan kekerasan untuk menyelamatkan dua orang dua orang tentara yang diserang setelah terjebak di tengah kerusuhan.
Bulan Sabit Merah Palestina menerangkan bahwa seorang pria berusia 22 tahun tewas oleh luka tembak sementara enam lainnya terluka dalam insiden kekerasan di kamp pengungsi Qalandia.
Di sisi lain, keterangan dari juru bicara militer Brigadir Jenderal Motti Almoz, menunjukkan lima tentara terluka.
Sementara itu juru bicara kepolisian Israel juga mengaku bahwa lima orang polisi perbatasan paramiliter juga terluka saat ditugaskan untuk membantu menyelamatkan dua tentara yang terjebak di tengah kerusuhan.
Menurut juru bicara militer, kendaraan dua orang tentara tersebut dilempari batu dan bom molotov sehingga memaksa mereka melarikan diri dan berhasil diselamatkan tidak lama kemudian oleh tembakan tentara lain.
Kepada Radio Militer, Almoz menyatakan bahwa pihaknya tengah menyelidiki apakah dua orang tentara tersebut secara tidak sengaja memasuki kamp pengungsi Qalandia dengan mengandalkan aplikasi navigasi peta di telephon pintar mereka.
Kamp pengungsi Qalandia terletak di kawasan utara Yerusalem dan berbatasan dengan wilayah Ramallah, pusat pemerintahan Palestina. Area tersebut dikenal sebagai wilayah takbertuan tanpa hukum dan sering menjadi titik kekerasan antara demonstran Palestina dengan tentara Israel.
Insiden itu muncul di tengah tingginya ketegangan yang terjadi akibat gelombang penusukan, penembakan, dan penabrakan sengaja yang menewaskan 28 warga Israel dan seorang warga Amerika Serikat sejak Oktober tahun lalu.
Dalam periode yang sama, pasukan keamanan Israel telah menewaskan setidaknya 170 warga Palestina--sebanyak 112 di antaranya diduga merupakan pelaku serangan pisau, sementara yang lainya mati tertembak saat melakukan demonstrasi anti-Israel.
Gelombang serangan itu dipicu oleh beberapa faktor, di antaranya adalah status manajemen Masjid al Aqsa dan kegagalan sejumlah perundingan kemerdekaan Palestina sebagai negara-bangsa.
Pemimpin Palestina menyatakan bahwa harapan mengenai kemerdekaan belum terlihat, sementara kaum muda frustasi terhadap masa depan yang suram.
Di sisi lain menurut Israel, pemuda Palestina menjadi korban seruan kebencian dan kekerasan yang disebar oleh kelompok-kelompok radikal yang menginginkan kehancuran negara Yahudi tersebut.
Sementara itu, Israel menduduki wilayah Palestina dan menjajah bangsa Palestina sejak tahun 1948.
Sejak saat itu, jutaan rakyat Palestina terdepak menjadi pengungsi di berbagai negara, dan Israel melarang mereka kembali ke Tanah Air mereka.
Rakyat Palestina yang bertahan pun semakin tergusur dan wilayah mereka semakin menyempit karena Israel merampas rumah dan tanah mereka untuk dijadikan pemukiman ilegal bagi orang-orang Yahudi yang didatangkan dari negara-negara lain, terutama dari Eropa dan Amerika.
TEPI BARAT: Tentara Israel Tembak Mati Satu Warga Palestina
Pasukan Israel menembak mati seorang warga Palestina dalam insiden tembak-menembak di Tepi Barat, demikian keterangan sejumlah sumber medis Palestina pada Selasa (1/3/2016).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium