Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Government Pension Investment Fund Raih Hasil Terbaik

Dana pensiun terbesar di dunia mencatat kenaikan kuartalan terbaik dalam setahun saat rebound saham yang membantu menambah nilai aset investasi US$42 miliar oleh asset manager Jepang.
Bursa Jepang./Ilustrasi-Bloomberg
Bursa Jepang./Ilustrasi-Bloomberg

Bisnis.com, TOKYO - Dana pensiun terbesar di dunia mencatat kenaikan kuartalan terbaik  dalam setahun saat rebound  saham yang membantu menambah nilai aset investasi US$42 miliar oleh asset manager Jepang.

Sebanyak 139,80 triliun yen (US$1,20 triliun)  Government Pension Investment Fund  meraih return 3,6%  dalam tiga bulan yang berakhir pada tanggal saat kepemilikan  meningkat 4,7 triliun yen, menurut dokumen Fungsional dirilis Selasa di Tokyo.

Itulah kenaikan terbesar sejak periode yang sama pada 2014. Dana tersebut naik 3 triliun yen di bursa saham Jepang dan 1,6 triliun yen ekuitas di luar negeri, sementara obligasi asing adalah satu-satunya kelas aset yang turun.

Hasil ini menyediakan beberapa respite kepada Perdana Menteri Shinzo Abe, yang mengawasi penggandaan oleh fund  untuk mengalokasi ke saham, setelah GPIF memiliki kerugian terburuk pada periode  yang sama mulai dari April 2008 selama tiga bulan sebelumnya.

Mereka datang saat ekuitas Jepang dan global rebound pada akhir tahun lalu merosot setelah devaluasi mata uang  China. Namun, keuntungan mungkin  bukti  sekilas saat  pasar saham melanjutkan  penurunan mereka pada  2016, tahun pemilu di Tokyo.

"Return  saham Jepang  sedikit lebih besar dari yang diharapkan. Mereka  sudah  harus menambah kepemilikan, "kata Shingo Ide, kepala strategi ekuitas di Perpusnas Research Institute di Tokyo. Namun, "Lingkungan investasi Jepang semakin parah. GPIF cepat disalahkan untuk kerugian dan mereka mungkin merasa sulit untuk mengambil risiko. "

GPIF memiliki 38% dari aset utang Jepang pada  31 Desember dan 23%  ekuitas bangsa, menurut satu pernyataan. Dana tersebut memiliki 14%  saham  di obligasi asing dan 23% saham di luar negeri. Alternatif investasi terdiri 12,04%. GPIF menargetkan 25%  masing-masing untuk saham di dalam negeri dan di luar negeri, 35 persen untuk obligasi lokal dan 15%  untuk utang luar negeri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper