Bisnis.com, TANGSEL - Sejumlah warga Tangerang Selatan mendukung program Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menertibkan anak-anak punk yang sering bergerombol di depan toko-toko.
Anak-anak punk itu di antaranya terlihat bergerombol dan bergantian mengamen kepada penumpang angkutan kota KWK S-10 dan Mikrolet D-18 yang rutenya melintasi Jalan W. R. Supratman di dekat stasiun kereta api Pondok Ranji.
Sumiyati, warga Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Timur, Tangsel, mengatakan anak-anak punk tidak pernah membuat keributan, mereka hanya mengamen dengan menyanyi seadanya di atas angkot diiringi musik dari tepukan tangannya sendiri.
“Mereka tidak membuat masalah dengan warga setempat, tetapi keberadaanya membuat kami para ibu erasa miris dan khawatir jika anak-anaknya terpengaruh meniru kehidupan bebas anak punk,” ungkapnya pada Rabu (24/2/2015).
Menurutnya, Satpol PP Tangsel akan semakin giat turun ke jalan untuk menertibkan anak-anak jalanan, pengamen dan gelandangan, serta aparatur dan anak sekolah yang membolos kerja di wilayah Tangsel.
Adapun sasaran razia Satpol PP Tangsel meliputi tempat mangkal anak-anak jalanan, pengamen dan gelandangan, termasuk anak-anak punk yang berkeliaran di Tangsel, khususnya di seputaran Gaplek Pamulang.
Azhar Syam’un, Kepala Satpol PP Tangsel, mengatakan razia juga akan menyasar anak jalanan, serta mereka yang bermain di warnet, pusat perbelanjaan, dan taman kota pada jam seharusnya mereka bersekolah.
Dia menjelaskan anak-anak punk tidak termasuk dalam kategori Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), namun karena gaya hidupnya, banyak tato di tubuh serta pakaiannya membuat tidak nyaman bagi yang melihatnya.
“Banyak masyarakat yang terganggu dengan pakaian dan gaya mereka, sehingga banyak yang melaporkan mereka untuk diamankan, yang pada akhirnya Satpol PP harus melakukan razia,” ujarnya seperti dikutip dari situs resminya.