Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

70% Beras Riau Didatangkan Dari Provinsi Tetangga

Bisnis.com, PEKANBARU Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Riau merilis data stok pangan khususnya beras di wilayah tersebut 70% di antaranya didatangkan dari wilayah tetangga yaitu Sumatra Barat, Sumatra Utara dan Sumatra Selatan.
Beras/JIBI-Dedi Gunawan
Beras/JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, PEKANBARU – Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Riau merilis data stok pangan khususnya beras di wilayah tersebut 70% di antaranya didatangkan dari wilayah tetangga yaitu Sumatra Barat, Sumatra Utara dan Sumatra Selatan.

Kepala BKP Provinsi Riau Darmansyah mengatakan dalam lima tahun terakhir ketergantungan Riau pada daerah tetangganya terus meningkat, hingga dua kali lipat yaitu dari 35% menjadi 70%.

"Lima tahun lalu ketergantungan pangan Riau terhadap provinsi tetangga masih 35 persen, sekarang meningkat hampir 70 persen," katanya, Rabu (24/2/2016).

Kondisi ini kata dia disebabkan produksi beras Riau yang terus merosot karena berbagai penyebab seperti berkurangnya lahan sawah akibat alih fungsi lahan menjadi kebun sawit.

Untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat itulah, Riau mendatangkan berasnya dari daerah tetangga seperti Sumbar, Sumut, Sumsel. Bahkan hingga ke Pulau Jawa, Sulawesi seperti program pengadaan cadangan beras pemerintah yang dikelola langsung oleh Bulog.

Dari data yang dimiliki pihaknya, konsumsi beras di Provinsi Riau terus meningkat dibandingkan komoditas pangan lain seperti umbi-umbian, perikanan, sagu, dan lainnya.

“Kebutuhan beras di Riau mencapai 670.000 ton setahun, yang bisa dipenuhi hanya 242.000 ton dan sisanya itulah yang didatangkan dari luar, karena memang Riau defisit beras,” katanya.

Untuk mengurangi ketergantungan masyarakat kepada beras, rencananya BKP akan mendorong budidaya sagu dan komoditas lain seperti jagung dan kedelai. Program ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah bersama TNI Polri untuk meningkatkan komoditi pangan alternatif tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper