Kabar24.com, SAMARINDA - Peranan Pemerintah Kota Samarinda dalam pembangunan ibukota Provinsi Kaltim ini masih kecil dibanding pihak swasta. Dalam Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) mengungkapkan peran Pemkot hanya 20% dan sisanya lebih banyak pembangunan dilakukan investor yang masuk.
“Dalam LKPJ kemarin terungkap, hanya 20% peran Pemkot dalam pembangunan. Selebihnya, banyak investor dari luar yang bangun kota Samarinda. Ini terlihat setiap sudut kota terdapat bangunan bertingkat hotel-hotel,” kata Wakil DPRD Kota Samarinda, Siswadi, Rabu (24/2/2016).
Lebih lanjut Siswadi mengungkapkan, kota Samarinda dilirik investor karena letaknya yang strategis. Kota yang memiliki slogan Tepian (Teduh Rapi Aman dan Nyaman) ini menjadi perlintasan dari beberapa Kabupaten Kota seperti Kutai Kartanegara, Bontang, Sangatta Kutai Timur dan Kutai Barat.
“Pembangunan disumbang pihak ketiga yakni investor di Samarinda sangat signifikan. Ini bukan karena keberhasilan Pemkot menggaet investor, tapi karena letak kota Samarinda yang sangat strategis tadi,” kata Siswadi.
Adapun, pembangunan dilakukan Pemkot Samarinda dinilai Siswadi masih banyak yang belum berhasil. Seperti, mengurai kemacetan lalu lintas di jalan-jalan protokol. Kemudian, penataan parkir kendaraan dan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang masih semrawut di setiap sudut kota Samarinda.
Terkait, pembangunan Taman Samarendah dilakukan Pemkot berada simpang di Jl Basuki Rahmat dan Jl Awang Long, masih belum selesai. “Taman Samarendah belum bisa dikatakan taman karena tidak ada pohon rindang yang bagus dan jenis-jenis tanaman serta bunga. Saya menyebut taman Samarendah itu tempat nongkrong saja,” kata Siswadi.
Siswadi berharap ke depan Pemkot lebih bisa menata parkir dan PKL serta membangun taman-taman yang indah. Selain itu, Pemkot bisa menegakan aturan-aturan bangunan sempadan jalan agar bisa mengurangi kemacetan lalu lintas di kota Samarinda.