Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Ini, Jemaah Haji Gunakan Gelang GPS

Pemerintah akan melakukan uji coba penggunaan gelang jemaah haji berbasis global positioning system atau GPS, untuk mengetahui lokasi jemaah yang terpisah dari rombongannya pada pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
Menteri Agama Lukman Hakim/Antara
Menteri Agama Lukman Hakim/Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Pemerintah akan melakukan uji coba penggunaan gelang jemaah haji berbasis global positioning system atau GPS, untuk mengetahui lokasi jemaah yang terpisah dari rombongannya pada pelaksanaan ibadah haji tahun ini.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengataka uji coba tersebut akan dilakukan kepada beberapa jemaah haji lanjut usia. Pasalnya, penggunaan gelang berbasis GPS itu membutuhkan biaya yang tidak murah, dan masih harus diuji keandalannya.

“Kami belum dapat menerapkan gelang berbasis GPS kepada seluruh jemaah, karena ini sifatnya masih uji coba dan biayanya tidak murah. Kami akan khususkan tahun ini untuk jemaah berusia lanjut,” katanya melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (17/2/2017).

Lukman menuturkan, jemaah yang berusia lanjut memang memiliki potensi besar untuk tersasar, sehingga perlu mendapat perhatian khusus. Uji coba tersebut juga dilakukan untuk mengetahui sistem kerja gelang tersebut di Arab Saudi.

Selama ini sebenarnya beberapa vendor sudah melakukan simulasi di dalam negeri, tetapi pemerintah ingin mengetahui keandalan teknologi tersebut saat digunakan di Arab Saudi dengan jumlah pengguna yang cukup banyak.

Menurutnya, Kementerian Agama juga akan melakukan pembenahan terkait pelayanan haji tahun ini dengan menambah kegiatan manasik menjadi 10 kali. Tujuh dari 10 kegiatan manasik itu akan dilakukan di tingkat kecamatan masing-masing Kantor Urusan Agama, sedangkan tiga kegiatan sisanya dilakukan di tingkat kabupaten/kota.

Lukman juga menyebut, pihaknya sedang memikirkan mekanisme orang yang gagal berangkat haji karena meninggal dunia atau sakit keras. Dia mengupayakan agar pengganti calon jemaah yang batal mengerjakan ibadah haji dapat ditentukan sendiri.

 “Mekanisme pengaturan penggantian calon jemaah yang batal mengerjakan ibadah haji sedang kami atur dan dalami. Jadi ini beberapa pembenahan ke arah kualitas yang lebih baik dalam penyelenggaraan haji,” ujarnya.

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lili Sunardi
Editor : Nancy Junita

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper