Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRESIDEN KOREA SELATAN: Saatnya Mengambil Langkah Lebih Berani ke Korut

Presiden Korea Selatan Park Geun-hye pada Selasa (16/2/2016) mengatakan pendekatan baru mendasar diperlukan untuk menggagalkan kegiatan senjata nuklir Korea Utara, ditandai dengan tanggapan keras dan tegas terhadap hasutan Pyongyang.
Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye./koreatimes
Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye./koreatimes

Bisnis.com, SEOUL -  Presiden Korea Selatan Park Geun-hye pada Selasa (16/2/2016) mengatakan  pendekatan baru mendasar diperlukan untuk menggagalkan kegiatan senjata nuklir Korea Utara, ditandai dengan tanggapan keras dan tegas terhadap hasutan Pyongyang.

Dalam pidatonya kepada Majelis Nasional, yang tampaknya juga mengarah pemilihan anggota parlemen mendatang, Park memperingatkan bahwa dalam beberapa tahun belakangan, Korea Selatan terkesan mati rasa terhadap ancaman dari tetangga utaranya, dan mengatakan bahwa sekarang saatnya mengambil langkah lebih berani.

Pidato itu datang sepekan setelah Park mengambil langkah belum pernah terjadi, yaitu menghentikan kegiatan di wilayah industri gabungan Kaesong di korea Utara, yang memicu tanggapan keras Pyongyang.

"Sudah jelas bahwa kami tidak dapat menghentikan keinginan Korea Utara mengembangkan persenjataan nuklir melalui langkah saat ini dan dengan keinginan baik," kata Park.

"Sekarang adalah saatnya untuk menemukan sebuah solusi fundamental untuk membuat perubahan yang nyata di korea Utara dan untuk menunjukkan keberanian dalam memberlakukannya," tambahnya.

Siluman Setelah menyampaikan pidatonya, kantor berita Yonhap mengutip para pejabat pertahanan di Seoul saat mengatakan empat unit pesawat jet tempur siluman F-22 Raptor akan terbang dalam misinya di atas Korea Selatan pada Rabu untuk memamerkan kekuatan kepada Pyongyang.

Dengan mengutip uji nuklir Korea Utara pada bulan lalu dan peluncuran roket jarak jauh pada 7 Februari, yang dipandang secara luas sebagai sebuah uji peluru kendali balistik, Park mengatakan bahwa sudah jelas Pyongyang tidak berkeinginan untuk membicarakan penghentian pengembangan senjata nuklir.

"Jika waktu berlangsung tanpa perupahan apapun, kepemimpinan Kim Jong Un yang berjalan cepat tanpa henti, akan dapat meluncurkan sebuah misil dengan hulu ledak nuklir dan kami akan menderita," katanya.

Mempertahankan penutupan Kaesong, kata Park, hanyalah langkah awal semata, dan memberikan tanda akan dilakukannya sejumlah langkah lanjutan yang dia sebut diperlukan untuk menghentikan program nuklir Korea Utara.

"Pemerintah akan mengambil langkah yang lebih kuat dan lebih efektif untuk membuat Korea Utara menyadari bahwa mereka tidak akan bertahan dengan pengembangan nuklir dan itu hanya akan mempercepat keruntuhan rezim mereka," katanya.

Pernyataan yang serupa diutarakan oleh Amerika Serikat dan jepang dalam usaha untuk mengamankan sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB yang kuat dimana itu akan mencantumkan sejumlah sanksi baru yang keras bagi Korea Utara.

Tiongkok Namun, pidato Park gagal untuk membahas permasalahan yang dihadapi oleh Dewan Keamanan dalam membuat sebuah resolusi yang memerlukan dukungan seluruh anggota permanen yang memegang hak veto.

Meskipun Beijing merasa terganggu dengan ambisi nuklir Korea Utara serta pemimpinnya yang tidak dapat dikendalikan, Kim Jong Un, pihaknya tetap memprioritaskan untuk mencegah kekacauan di perbatasan Tiongkok.

Sebagai hasilnya, mereka menolak sejumlah langkah hukuman yang memungkinkan rezim Kim Jong Un berjalan ke arah keruntuhan.

Dalam pidatonya, Park memberikan tanda bahwa Korea Selatan harus lebih berkeinginan untuk mengambil langkah secara unilateral jika negara lain tidak dapat mengikuti.

"Kami harus menyingkirkan perasaan lemah yang bergantung kepada hukuman internasional, dan mengerahkan seluruh langkah yang memungkinkan untuk menyelesaikan permasalahan itu dengan cara kita sendiri," katanya.

Korea Selatan dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan Amerika Serikat pada minggu ini terkait kemungkinan untuk pemasangan sebuah sistem pertahanan misil mutakhir Amerika Serikat yang telah mendapatkan peringatan dari Tiongkok dan Rusia karena dirasa akan membawa ketidakstabilan di Asia Timur.

Pejabat pertahanan di Seoul dan Washington mengatakan bahwa dengan memasang Pangkalan Sistem Pertahanan Wilayah Ketinggian Tinggi (THAAD) ke Korea Selatan sangatlah diperlukan dikarenakan kemajuan yang dialami oleh Korea Utara dalam program peluru kendali balistiknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA/AFP
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper