Bisnis.com, SAMARINDA – Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Kaltim, Rusmadi menargetkan percepatan pembangunan kawasan industri Maloy di Kabupaten Kutai Timur, bisa beroperasi tahun 2018. Saat ini, pembangunan terminal Crude Palm Oil (CPO) dan tanki timbun di Maloy, masih terus dilakukan.
“Sejak tahun 2010 sudah ditetapkan 8 kawasan industri di Kaltim. Kawasan industri di Kaltim yang sudah jalan industri Petrokimia di Bontang. Kemudian, industri Kariangau di Balikpapan baru mulai jalan. Nah, sekarang, kami sedang mengejar kawasan industri di Maloy bisa beroperasi di 2018,” kata Rusmadi usai dilantik Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak di Lamin Etam, Kantor Gubernur Kaltim Samarinda, Rabu (10/2/2016).
Awang Faroek Ishak meminta Sekda Pemprov Kaltim yang baru dilantik agar bisa mengamankan berbagai kebijakan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
Salah satunya, yang disampaikan Jokowi saat melakukan groundbreaking bulukminung Panajam Paser Utara (PPU) beberapa waktu lalu agar semua seluruh kekayaan alam di Kaltim dikelola sebaik-baiknya dan digunakan untuk kemakmuran rakyat.
“Saat ini, industri sawit di Kaltim 99% dikuasai orang luar daerah Kaltim. Hasil sawitnya juga dibawa keluar Kaltim. Maka itu, ke depan, industri sawit di Kaltim harus melakukan reindustrialisasi. Saya minta Sekda yang baru, amankan berbagai kebijakan Bapak Presiden yang disampaikan saat groundbreaking,” kata Awang.
Awang juga meminta kepada Sekda Pemprov Kaltim yang baru agar melayani dengan baik setiap investasi dari luar negeri maupun dalam negeri, dari swasta yang masuk ke Kaltim. “Setiap invetasi dalam negeri maupun luar negeri maupun swasta harus dilayani dengan baik,” katanya.
