Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

10.000 Pengrajin Batik Bakal Disertifikasi

Lembaga Sertifikasi Profesi Batik menargetkan sebanyak 10.000 pembantik sudah tersertifikasi pada tahun ini.
Museum Batik Pekalongan/Antara
Museum Batik Pekalongan/Antara

Bisnis.com, SEMARANG - Lembaga Sertifikasi Profesi Batik menargetkan sebanyak 10.000 pembantik sudah tersertifikasi pada tahun ini.

"Hingga kini sudah 2.400 orang yang ikut sertifikasi. Sebanyak 1.800 di antaranya dinyatakan kompeten di bidangnya," ujar Kepala Pengarah LSP Batik Muhammad Saleh dalam keterangan pers, Rabu (10/2/2016).

Sebagai informasi, LSP Batik tersebut lahir melalui fasilitasi dari Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi Jawa Tengah. Tujuan dari keberadaan lembaga tersebut adalah melakukan standardisasi proses pembuatan batik di seluruh Indonesia, melalui pembinaan sumber daya manusia di bidang batik yang berbasis kompetensi.

Saleh menjabarkan LSP Batik merupakan LSP pertama dan satu-satunya di Indonesia yang didukung oleh standar kompetensi di bidang batik yang terakreditasi.

"LSP akan terus menjaring pengrajin batik di sejumlah daerah di Jawa Tengah, seperti Surakarta, Pekalongan, Sragen, dan beberapa kota lainnya. Ditargetkan, sebanyak 10.000 pembatik se-Indonesia tahun ini sudah tersertifikasi," tambah dia.

Langkah LSP Batik dalam melakukan sertifikasi tersebut seiring dengan telah diakuinya batik sebagai warisan dunia sejak 2009 lalu. Keberadaan batik telah diterima oleh masyarakat dunia sebagai identitas budaya yang berasal dari Indonesia, ucapnya, sehingga patut dilestarikan baik produk maupun proses pembuatannya.

"Sertifikasi terbagi menjadi sembilan kategori. Mulai dari mendesain, proses akhir menjadi batik, hingga manajemen usaha. Intinya ada tiga hal yang ingin kami tekankan dalam proses sertifikasi ini, yaitu skill, knowledge, dan attitude," paparnya.

Terkait dengan hal itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut baik keberadaan LSP Batik. Terlebih lagi, saat ini Indonesia sudah memasuki zona Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), di mana persaingan dengan negara Asean dalam menghasilkan produk unggulan semakin ketat.

"Sertifikasi itu menjadi satu-satunya senjata kita dalam menghadapi MEA. Dengan adanya sertifikasi, jelas sangat membanggakan bagi pelaku batik. Artinya, semua produksi kita jelas sudah memenuhi standar internasional," katanya.

Ganjar menambahkan agar LSP Batik dapat menjaga kualitas produksi batik lokal dan bisa menyosialisasikan pentingnya proteksi karya batik buatan dalam negeri. Jika perlu, tambahnya, setiap rancangan desain batik harus didaftarkan hak patennya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatia Qanitat
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper