Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penanganan Lapas Jadi Konsentrasi Menkumham

Dalam rapat kerja dengan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly menyampaikan bahwa pembenahan Lembaga Pemasyarakatan (lapas) menjadi konsentrasi utama kementeriannya.
Pesawat Sukhoi bermanuver di atas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan, Denpasar, Bali, Selasa (24/2/2015)./Antara-Nyoman Budhiana.
Pesawat Sukhoi bermanuver di atas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan, Denpasar, Bali, Selasa (24/2/2015)./Antara-Nyoman Budhiana.

Kabar24.com, JAKARTA - Dalam rapat kerja dengan  Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly menyampaikan bahwa pembenahan lembaga pemasyarakatan (lapas) menjadi konsentrasi utama kementeriannya.

Data Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menunjukkan permasalahan utama pengelolaan lapas adalah kelebihan kapasitas dan juga kekurangan sumber daya manusia.

Saat ini total kapasitas lapas di seluruh Indonesia adalah 114.000 narapidana, sementara total narapidana saat ini berjumlah 178.000 orang. Belum lagi setiap lapas juga kekurangan petugas.

“Secara nasional rata-rata pengawasan per lapas 12 orang. Petugas lapas kita sangat kecil sekali jumlahnya. Kita tidak bisa menambah karena morarotorium pegawai,” kata Yasonna dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR, Rabu (3/2/2016).

Hal tersebut tentu menyulitkan penyelesaian persoalan-persoalan lain yang ada di dalam lapas. Seperti masalah pemberantasan peredaran narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba) serta deradikalisasi terkait terorisme.

Dalam hal pemberantasan narkoba, Kemenkumham sudah membuat memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman dengan Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Badan Narkotika Nasional, dan juga Lapas seluruh Indonesia.

Dengan demikian setiap petugas berwenang bisa melakukan inspeksi mendadak (sidak) tanpa ada halangan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper