Kabar24.com, DAMASKUS - Rakyat Suriah di wilayah Syiah Sayyidah Zaynab di bagian selatan Damaskus merasakan kesedihan yang mendalam atas pengeboman yang merenggut lebih dari 70 nyawa teman dan kerabat mereka pada Minggu pagi (31/1/2016).
"Mereka telah melakukan peledakan ini sebab mereka pengecut. Kalau saja mereka bukan penakut, mereka tentu akan datang untuk berperang melawan kami dengan menggunakan senapan mereka. Tapi mereka pengecut. Semoga Tuhan mengutuk mereka," kata seorang perempuan yang berusia 40-an tahun dengan air mata berlinang kepada Xinhua.
Pada Minggu pagi, kelompok ISIS dilaporkan melancarkan tiga pengeboman di wilayah Sayyidah Zaynab. Pengeboman itu dimulai dengan ledakan mobil yang diisi peledak dan ditujukan ke satu bus penumpang di Jalan As-Sudan.
Ketika orang mulai berkumpul di lokasi ledakan untuk melihat apa yang telah terjadi, dua pelaku bom bunuh diri ISIS dengan mengenakan sabuk peledak meledakkan diri mereka di tengah kerumunan orang.
Di lokasi ledakan, kerusakan terjadi dan korban tewas di mana-mana. Petugas medis terlihat sibuk membantu korban cedera, dan petempur Syiah dengan mengenakan seragam berkumpul di daerah tersebut.
Jendela pecah, bagian depan gedung hancur dan terbakar, dengan asap hitam membubung ke udara terlihat di tempat itu.
Aroma benda terbakar bercampur dengan bau darah tercium kuat setelah petugas pemadam menyemprotkan air ke lokasi, membuat mereka yang menyaksikannya merinding seakan-akan itu adalah aroma kematian.
Menjadikan wilayah itu sebagai target memiliki arti tersendiri buat ISIS yang memandang orang Syiah sebagai "orang kafir", demikian laporan Xinhua.
Permusuhan terhadap pemeluk Syiah juga berpangkal dari perang kelompok tersebut melawan Hizbullah dan militer Suriah di seluruh negeri itu.
Hizbullah telah menjaga kabupaten tersebut dalam waktu lama, karena warga Syiahnya dan juga tempat suci Sayyidah Zaynab, cucu perempuan Nabi Muhammad SAW.
Satu sumber yang mengetahui peristiwa itu mengatakan kepada Xinhua bahwa 76 orang tewas di permukiman tersebut, sementara Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia --satu kelompok-pemantau oposisi-- menyatakan 25 petempur Syiah tewas dalam ledakan itu.
Seorang pria yang berumur 40-an tahun mengatakan, "Ini adalah pasar yang terkenal, dan semua orang di sini tahu bahwa ini adalah pasar yang dipenuhi orang. Bahkan tak ada tentara di sini, jadi mengapa mereka melakukan peledakan? Mereka datang untuk meledakkan perempuan kami, sebab mereka adalah perempuan."
Seorang perempuan dari Sayyidah Zaynab berkata, "Ini adalah perbuatan teroris, perbuatan orang yang tidak takut pada Tuhan, yang tidak menghormati kemanusiaan. Seandainya mereka adalah manusia, mereka takkan melakukan ini."
Tempat Suci Sayyidah Zaynab menjadi pusat kajian agama bagi pemeluk Syiah dan tujuan ziarah pemeluk Syiah dari seluruh Dunia Muslim.
Putranya, yang berusia 14 tahun dan seorang siswa, bertanya-tanya mengapa orang bisa melakukan perbuatan kejam semacam itu.
"Mengapa mereka melakukan itu? Apa salah kami? Kami tidak bisa belajar atau memusatkan perhatian di sekolah setelah ledakan itu. Semoga Tuhan menghukum mereka atas apa yang telah mereka lakukan, tak peduli siapa pun mereka."