Bisnis.com, SAMARINDA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim mencatat daerah Kaltim pada Januari 2016 mengalami inflasi 0,19%. Angka inflasi ini lebih kecil dibanding periode yang sama pada dua tahun sebelumnya, pada Januari 2015 Kaltim alami inflasi 0,97% dan pada Januari 2014 inflasi 1,23%.
Kepala BPS Kaltim, M Habibullah menjelaskan sumbangan kelompok pengeluaran terhadap inflasi Kaltim pada Januari 2016 pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan andil inflasi 0,21% dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar andil inflasi 0,15%.
“Namun, kelompok bahan makanan dan kelompok transportasi dan koumnikasi memiliki andil negative yaitu masing-masing -0,10% dan -0,12%,” jelas M Habibullah saat jumpa pers, Senin (1/2/2016).
Jika dirinci menurut kota, pada Januari 2016 ini, kota Samarinda alami inflasi 0,5%, sedangkan pada periode yang sama dua tahun sebelumnya yaitu tahun 2015 dan 2014 masing-masing 0,59% dan 1,37%. Adapun, kota Balikpapan alami deflasi -0,21% pada dua tahun sebelumnya mengalami inflasi 1,69% pada tahun 2015 dan 1,32% pada tahun 2014.
Inflasi di Kaltim terutama terjadi karena adanya kenaikan harga pada kelompok dengan andil yang relatif besar. Data kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi 1,07%. Disusul, kelompok perumahan dengan inflasi 0,57%, kelompok kesehatan 0,4%, kelompok sandang 0,38% dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga inflasi 1,13%.