Kabar24.com SURABAYA -- Surabaya menjadi salah satu kota di kawasan Asia Pasifik yang menjadi tujuan favorit wisatawan di kawasan itu. Kota Pahlawan menjadi tujuan pertama dalam lawatan Organisasi Pariwisata se-Asia Pasifik yang bermarkas di Busan, Korea Selatan.
Kunjungan itu dilakukan oleh 15 wisatawan asal empat negara, yakni China, Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia, yang tergabung dalam Tourism Promotion Organization for Asia Pasifik Cities (TPO), istilah asing TPO.
Chief of South Asia TPO Jae Dong Cho mengatakan organisasinya memilih enam kota dari lima negara, yakni Indonesia, Vietnam, Rusia, China, dan Jepang. Surabaya dipilih di antara sekitar 500 kabupaten/kota di Indonesia karena dinilai memiliki lokasi wisata dan kuliner paling beragam.
"Surabaya semua penduduknya ramah. Secara fisik penduduk di Surabaya tidak jauh berbeda dengan para anggota TPO. Jadi ketika kami memasuki perkampungan, para warga tidak merasa asing dan yang terpenting selalu menebar senyum kepada kami,” kata Jae, Selasa (19/1/2016).
Selama 14 hari, para wisatawan mancanegara itu akan belajar bahasa Indonesia, mengunjungi obyek wisata, dan mencicipi serta memasak kuliner Surabaya. Lokasi yang akan dikunjungi, a.l. kawasan sejarah, pasar rakyat, sentra UKM, dan Kampung Gundih yang keramah-tamahan penduduknya mendunia.
Kepala Bidang Objek dan Promosi Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Surabaya Ida Widayati mengatakan para turis akan bertemu dengan mentor sebanyak delapan kali untuk belajar bahasa Indonesia.
Mereka pun menikmati kuliner khas Surabaya, seperti rawon dan soto, serta membuat kerajinan anyaman dari enceng hondok.
"Beberapa dari mereka bahkan bisa menghabiskan dua hingga tiga mangkok makan. Ini bukti bahwa kebudayaan Surabaya berupa kuliner ternyata bisa dinikmati oleh masyarakat dari negara lain," ujar Ida.
Kuliner Surabaya pun ternyata mempunyai kemiripan dengan kuliner Korsel. Saat membuat klepon, Chaen Yeon Kim, partisipan asal Negeri Ginseng, mengatakan kudapan yang terbuat dari tepung ketan dan gula merah itu mirip dengan kue beras khas Korse bernama Dduk atau Tteok.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik Jatim merilis jumlah wisman yang berkunjung ke provinsi itu melalui Bandara Juanda mencapai 183.794 selama Januari-November 2015 atau turun 7,2% dari realisasi periode sama 2014.
Wisman asal Malaysia mengambil porsi terbesar, yakni 21,4%, disusul Singapura 10,5%, China 8,4%, Taiwan 4,4%, Jepang 3%, Amerika 2,7%, Australia 1,5%, India 2,4%, Thailand 2,1%, Korsel 1,8%, dan lainnya 41,6%.