Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SERANGAN ISIS: 400 Warga Suriah Disandera

Islamic State of Syria (ISIS) menculik sedikitnya 400 masyarakat sipil ketika menyerang area yang dikuasai pemerintah di timur Suriah, Deir al-Zor sejak Sabtu (16/1/2016).
ISIS/dw.de
ISIS/dw.de

Bisnis.com, BEIRUT – Islamic State of Syria (ISIS) menculik sedikitnya 400 masyarakat sipil ketika menyerang area yang dikuasai pemerintah di timur Suriah, Deir al-Zor sejak Sabtu (16/1/2016).

Rami Abdulraham, Pimpinan The Syria Observatory for Human Rights mengatakan beberapa yang diketahui disandera adalah sejumlah keluarga yang mendukung pemerintah Suriah.

“Ada ketakutan bahwa kelompok [ISIS] nantinya akan mengeksekusi mereka seperti yang telah dilakukan sebelumnya di daerah lain,"katanya, seperti dikutip Reuters, Minggu (17/1/2016).

Deir al-Zor merupakan ibu kota provinsi dengan nama yang sama. Provinsi tersebut berbatasan dengan pusat kota ISIS di Raqqa, Suriah. Teritori tersebut juga dikontrol oleh grup militant dari negeri tetangga, Irak.

Kantor berita lokal Suriah, SANA mengatakan sedikitnya ada 300 orang yang terbunuh, termasuk wanita dan anak-anak dalam serangan yang terjadi di Deir al-Zor. Namun, belum disebutkan berapa jumlah pasti masyarakat yang disandera.

Pemerintah Suriah mengutuk pembunuhan yang digambarkan sebagai "pembantaian mengerikan terhadap warga Bengali di Deir al-Zor".

Sebuah sumber yang dekat dengan pihak pemerintah Suriah mengatakan hari Sabtu, (16/1/2016) bahwa beberapa dari mereka tewas dengan kepala terpenggal. Namun, Reuters belum bisa memverifikasi laporan independen tersebut.

Negara Islam sebelumnya telah dilakukan pembunuhan massal berikut serangan militer di Irak dan Suriah, termasuk pembantaian 200 tentara yang ditangkap dari pangkalan udara Tabqa di provinsi Raqqa, dan ratusan anggota suku al-Sheitaat di Deir al-Zor pada tahun 2014.

Warga menghadapi kekurangan pangan yang parah seiring memburuknya kondisi di wilayah tersebut. Di kota itu, sebanyak 70% adalah perempuan dan anak-anak, dan banyak yang telah mengungsi dari rumah mereka ke tempat lain dan tinggal di tempat penampungan sementara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Reuters

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper