Kabar24.com, JAKARTA -- Mencuatnya isu Gafatar sekaitan ditemukannya kembali dokter Rica yang pergi meninggalkan suaminya memancing pendapat kalangan Muslim.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengingatkan umat Muslim Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) agar tidak terpengaruh ajaran yang dianggap sesat.
"Khususnya secara internal dalam keluarga, maupun dalam lingkaran-lingkaran organisasi termasuk kampus, sekolah, agar jangan ada yang terpangaruh oleh paham yang sesat dan menyesatkan," kata Din usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Rabu (13/1/2016).
Agar jangan terpengaruh dan sekaligus harus menjadi introspeksi organisasi keagamaan, dakwah, agar meningkatkan dakwahnya mengapa ada kelompok lain yang menyimpang bisa menarik perhatian sementara dakwah kita kurang menarik perhatian.
"Saya tidak tahu mungkin pendekatan indoktrinasi yang sangat canggih sampai ada yang terpengaruh, tak terkecuali dokter, jadi bukan hanya orang awam. Tentu ini indoktrinasi yang canggih," tambah dia.
Ia mengaku prihatin dengan munculnya gerakan tersebut yang ternyata sudah dilarang oleh pemerintah Indonesia. MUI juga sudah mengeluarkan fatwa, bahwa kelompok ini masuk kategori aliran sesat dan menyesatkan.
Selain itu, dia menilai ada penyimpangan apalagi melakukan tindak kriminal, mengambil, menculik, membujuk, sampai ada anak yang lari dari keluarganya karena indoktrinasi.
"Ini kan bahaya, merusak sendi kehidupan masyarakat kita, yang namanya keluarga itu harus dihormati. Maka saya mendukung, mendorong pemerintah, khususnya kepolisian segera melakukan tindakan tegas," ucap Din.