Kabar24.com, JAKARTA -- Potensi gesekan antara prajurit angkatan dengan anggota Polri dinilai perlu diwaspadai dan dihindari.
Karena itu, prajurit TNI Angkatan Laut dari jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) diminta untuk selalu waspada saat berada di luar markas, khususnya saat berada di jalan ataupun di lingkungan yang rentan bergesekan dengan warga sipil juga kesatuan lain.
Kewaspadaan itu juga diminta jika bertemu dengan sesama aparat baik TNI Angkatan Darat, Angkatan Udara maupun Polri.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Hukum (Kadiskum) Kolinlamil Kolonel Laut (KH) Danny Zulkarnaen saat menjadi Inspektur Upacara Bendera, di Dermaga Kolinlamil, Jakarta Utara, Senin (11/1/2016).
Panglima Kolinlamil, kata Kadiskum, memuji para prajuritnya yang telah melaksanakan perintah untuk selalu menjaga keamanan selama tahun 2015 lalu dengan berkurangnya pelanggaran atau suatu kejadian, baik kecelakaan ataupun peristiwa yang membahayakan para prajurit jajaran Kolinlamil.
"Kita sebagai prajurit Kolinlamil khususnya untuk selalu waspada apabila berada di jalan ataupun lingkungan masyarakat, hindari gesekan dengan warga sipil ataupun sesama prajurit TNI dan institusi lain," kata Danny Zulkarnaen.
Prajurit Kolinlamil diminta lebih banyak menahan diri apabila sedang berkendaraan di jalan ataupun saat berada di keramaian yang rawan terhadap pergesekan.
"Dengan kita dapat menahan diri dan mengendalikan diri, maka kita akan terhindar dari pelanggaran hukum karena rawannya benturan dengan warga sipil ataupun sesama prajurit TNI," tuturnya.
Pada kesempatan itu, Kadiskum Kolinlamil juga mengimbau seluruh prajurit Kolinlamil yang hadir dalam upacara bendera tersebut agar selalu meningkatkan disiplin dan memahami peraturan tentang kedinasan sehingga dalam kedinasan, para prajurit akan terhindar dari pelanggaran.
Dua anggota polisi dari Unit Lalu Lintas Polsek Bekasi Utara, babak belur dihajar sejumlah anggota TNI Angkatan Laut di gerbang Perumahan Prima Harapan, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Sabtu (9/1) petang.
Berdasarkan data yang dihimpun, kedua polisi itu berinisial P dengan pangkat Inspektur Satu merupakan Kanit Lantas Polsek Bekasi Utara dan SM berpangkat Brigadir Kepala merupakan anak buahnya.
Kejadian berawal ketika kedua polisi itu sedang mengatur arus lalu lintas di lokasi.
Tiba-tiba seorang pengendara motor yang mengenakan pakaian dinas TNI berhenti menghampirinya dan menanyakan lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Perwira, Bekasi Utara ke SM.
Lantaran sedang macet, pertanyaan itu tak dijawab oleh SM, dan memilih terus bekerja mengatur lalu lintas.
Tak disangka sejumlah penumpang mobil yang menjadi iring-iringan anggota TNI itu membuka kaca dan menantang korban.
SM mengacuhkan tantangan dan memilih beristirahat di sebuah warung. Namun sejumlah penumpang mobil itu turun dan langsung mengeroyok SM.
Melihat anggotanya dikeroyok, Iptu P menghampiri anggotanya dengan maksud melerai, namun naas Iptu P pun menjadi sasaran pengeroyokan dan mengalami memar di bibir bagian atas.
Saat ini, sejumlah prajurit TNI AL tersebut sedang dalam pemeriksaan oleh Polisi Militer TNI AL untuk pengusutan lebih lanjut.