Bisnis.com, TANGERANG--Provinsi Banten mengalami penurunan harga gabah pada November dibandingkan dengan bulan sebelumnya untuk gabah kualitas rendah, sedangkan gabah kering giling dan kering panen meningkat.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten Syech Suhaimi menyatakan harga gabah kering giling (GKG) naik 5,18% dan gabah kering panen (GKP) 5,68%. Tapi gabah kualitas rendah harganya turun 1,48%.
"Survei harga gabah itu berasal dari observasi terhadap Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lebak," ucapnya dalam data paparan harga gabah Banten pada November, Rabu (16/12/2015).
Rerata harga gabah pada bulan lalu di tingkat penggilingan Rp5.571 per kilogram untuk kualitas GKG. Untuk Gabah kualitas GKP harganya sekitar Rp5.517 per kilogram, sedangkan gabah kualitas rendah rerata Rp4.875 per kilogram.
Adapun perincian harga terendah dan tertinggi untuk masing-masing kualitas a.l. harga GKG terendah ditemukan di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak Rp5.000 per kg sedangkan tertinggi Rp6.000 per kg di Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak.
Untuk GKP harga paling minim Rp4.300 per kg terdapat di Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang. Harga yang tertinggi, imbuh Suhaimi, senilai Rp5.950 di Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang.
Sementara gabah kualitas rendah paling murah di Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang Rp4.500 per kg. Adapun yang paling mahal ditemukan di Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang seharga Rp4.800 per kg.
Untuk rata-rata komponen mutu, tutur Suhaimi, yang terdiri dari kadar air dan kadar hampa/kotoran perinciannya a.l. GKG kadar airnya 13,21% dan kadar hampa 2,64%. Gabah kualitas GKP kadar airnya 13,28% dengan kadar hampa 6,79%. Adapun kualitas rendah kadar air 20,05% dan kadar hamba 12,60%.