Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspada, Jangan Sepelekan Peredaran Uang Palsu di Jabar

Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat meminta warga mewaspadai peredaran uang palsu dengan selalu memperhatikan ciri-ciri uang rupiah asli dalam setiap kesempatan.
Ilustrasi: Tumpukan uang palsu disita Bareskrim Polri, Senin (7/12/2015)./Bisnis-Miftahul Khoer
Ilustrasi: Tumpukan uang palsu disita Bareskrim Polri, Senin (7/12/2015)./Bisnis-Miftahul Khoer

Bisnis.com, BANDUNG--Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat meminta warga mewaspadai peredaran uang palsu dengan selalu memperhatikan ciri-ciri uang rupiah asli dalam setiap kesempatan.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Jabar Rosmaya Hadi mengungkapkan tingginya tingkat perputaran arus uang seperti di Kota Bandung bukan berarti tidak memiliki risiko.

Dia menjelaskan, terdapat bahaya nyata yang khalayak belum tentu menyadarinya yakni beredarnya uang palsu.

"Meskipun tingkat peredaran uang palsu di Kota Bandung cenderung kecil hingga Oktober 2015 yakni 408 lembar namun harus tetap diwaspadai," ujarnya di Bandung, Senin (14/12/2015).

Dia menyebutkan, volume terbesar peredaran uang palsu di Jabar terdapat di Kabupaten Indramayu yang mencapai 5.423 lembar dan Kabupaten Bandung 1.089 lembar.

Bank Indonesia telah melakukan upaya menemukan peredaran uang palsu.

Selama 2015 Bank Indonesia telah melakukan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang sebagai bagian dari upaya meminimalisir peredaran uang palsu sebanyak 128 kali.

"Kami terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar meminimalisasi keberadaan uang palsu," katanya.

Selain itu, Bank Indonesia juga menggandeng pihak kepolisian, kejaksaan, dan pemerintah daerah untuk terus memberantas keberadaan uang palsu.

Dia menjelaskan, hasilnya perkara mengenai peredaran uang palsu ini sudah masuk ke dalam proses hukum.

"Sudah beberapa yang masuk ke proses hukum hingga yang divonis bersalah," katanya.

Rosmaya menambahkan, untuk menekan peredaran uang palsu pihaknya menggalakkan gerakan sistem pembayaran nontunai.

"Gerakan nontunai ini sebagai upaya meminimalisir beredarnya uang palsu di masyarakat," ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper