Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERTUMBUHAN EKONOMI: Di Banten Menggeliat 5,18%

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten pada triwulan-III tahun 2015 tumbuh 5,18% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan-II 2015 yang tercatat tumbuh 5,00 persen (yoy).
Gubernur Banten Rano Karno/Antara
Gubernur Banten Rano Karno/Antara

Bisnis.com, SERANG -- Pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten pada triwulan-III tahun 2015 tumbuh 5,18 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan-II 2015 yang tercatat tumbuh 5,00% (yoy).

Sektor yang kontribusinya tinggi menumbuhkan ekonomi Banten pada triwulan-III 2015 tersebut adalah konsumsi pemerintah dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) jika dilihat dari sisi permintaan, kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Budiharto Setyawan di Serang, Rabu (9/12/2015).

Ia menyebutkan kedua jenis PMTB yaitu Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan-II 2015. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada PMDN yang mencapai 111,52% (yoy), sementara PMA tumbuh 35,26% (yoy).

Data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), nilai PMA yang masuk ke Provinsi Banten pada triwulan-III mencapai US$606,8 juta, sementara PMDN Rp2.951,5 miliar.

"Tumbuhnya PMTB pada triwulan-III sejalan dengan peningkatan yang terjadi pada kredit investasi yang tumbuh 9,33% (yoy) lebih tinggi dari periode sebelumnya yaitu 6,97% (yoy)," katanya.

Ia mengatakan konsumsi rumah tangga yang selama ini memiliki kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten saat ini mengalami sedikit perlambatan.

Kinerja ekspor-impor Banten lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, yaitu ekspor tercatat tumbuh 4,45%  (yoy) dan impor tumbuh 1,82%  (yoy). Net ekspor tumbuh melambat dari sebelumnya 44,76% (yoy) menjadi 32,23% (yoy) di triwulan III 2015.

Budiharto mengatakan melambatnya net ekspor disebabkan oleh peningkatan impor yang lebih tinggi khususnya barang konsumsi.

Di sisi penawaran, Budiharto mengatakan, secara umum sektor utama mengalami pertumbuhan yang lebih baik, kecuali sektor perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor.

Industri pengolahan yang merupakan sektor utama dengan share terbesar tumbuh 3,44%  (yoy) ditopang oleh subsektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) khususnya pakaian jadi, industri makanan dan industri kayu.

Industri kimia yang sebelumnya mengalami kontraksi pada triwulan-II 2015, pada triwulan-III 2015 tumbuh positif 1,67%  (yoy).

Sementara itu, sektor konstruksi tumbuh signifikan yang didorong oleh realisasi investasi infrastruktur pemerintah dan pembangunan pabrik oleh swasta.

Di sisi lain, sektor perdagangan tercatat tumbuh lebih rendah sejalan dengan konsumsi rumah tangga yang mengalami perlambatan, katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper