Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi Pertumbuhan Kuartal IV/2015 Prancis Dipangkas

Bank Sentral Prancis (Bank of France/BOF) memangkas proyeksi pertumbuhannya pada kuartal empat tahun ini lantaran bisnis terkena dampak serangan 13 November yang menewaskan 130 orang.
Warga memberi penghormatan kepada korban serangan teroris di luar restoran Le Petit Cambodge dan Le Carillon di Paris Prancis yang terjadi pada 17 November/Reuters
Warga memberi penghormatan kepada korban serangan teroris di luar restoran Le Petit Cambodge dan Le Carillon di Paris Prancis yang terjadi pada 17 November/Reuters

Bisnis.com, PARIS — Bank Sentral Prancis (Bank of France/BOF) memangkas proyeksi pertumbuhannya pada kuartal empat tahun ini lantaran bisnis terkena dampak serangan 13 November yang menewaskan 130 orang.

Bank sentral yang bermarkas di Paris, Prancis tersebut memperkirakan, produk domestik bruto (PDB) akan tumbuh 0,3% pada kuartal terakhir tahun ini. Proyeksi ini lebih rendah dari estimasi sebelumnya yang mengatakan dapat tumbuh 0,4%.

Hal tersebut dapat terjadi lantaran sentimen manufaktur secara tak terduga turun menjadi 98 pada November tahun ini dari 99 pada bulan sebelumnya. Kemudian indeks industri merosot menjadi 96 dari 97.

Turunnya sentimen menunjukan dampak dari serangan yang terjadi pada bulan lalu tersebut berisiko merusak pemulihan ekonomi yang sedang terjadi.

Perekonomian Prancis sendiri, meskipun saat ini sedang mengalami pemulihan, tetap saja pengangguran mencapai yang tertinggi dalam 18 tahun pada kuartal ketiga.

Accor Chief Executive Sebastien Bazin pada 2 Desember silam memperkirakan dampak nyata terhadap perkonomian akibat serangan beberapa pihak tersebut dapat membuat permintaan kamar hotel akan turun cukup tajam dalam dua sampai empat bulan.

Tidak jauh berbeda dengan Bazin, kantor pariwisata Paris mengatakan data awal menunjukan bisnis di sektor pariwisata akan pulih lebih lama jika dibandingkan dengan serangan yang terjadi pada kantor pusat surat kabar Charlie Hebdo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yudi Supriyanto
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper