Bisnis.com, PARIS — Bank Sentral Prancis (Bank of France/BOF) memangkas proyeksi pertumbuhannya pada kuartal empat tahun ini lantaran bisnis terkena dampak serangan 13 November yang menewaskan 130 orang.
Bank sentral yang bermarkas di Paris, Prancis tersebut memperkirakan, produk domestik bruto (PDB) akan tumbuh 0,3% pada kuartal terakhir tahun ini. Proyeksi ini lebih rendah dari estimasi sebelumnya yang mengatakan dapat tumbuh 0,4%.
Hal tersebut dapat terjadi lantaran sentimen manufaktur secara tak terduga turun menjadi 98 pada November tahun ini dari 99 pada bulan sebelumnya. Kemudian indeks industri merosot menjadi 96 dari 97.
Turunnya sentimen menunjukan dampak dari serangan yang terjadi pada bulan lalu tersebut berisiko merusak pemulihan ekonomi yang sedang terjadi.
Perekonomian Prancis sendiri, meskipun saat ini sedang mengalami pemulihan, tetap saja pengangguran mencapai yang tertinggi dalam 18 tahun pada kuartal ketiga.
Accor Chief Executive Sebastien Bazin pada 2 Desember silam memperkirakan dampak nyata terhadap perkonomian akibat serangan beberapa pihak tersebut dapat membuat permintaan kamar hotel akan turun cukup tajam dalam dua sampai empat bulan.
Tidak jauh berbeda dengan Bazin, kantor pariwisata Paris mengatakan data awal menunjukan bisnis di sektor pariwisata akan pulih lebih lama jika dibandingkan dengan serangan yang terjadi pada kantor pusat surat kabar Charlie Hebdo.