Bisnis.com, TANGSEL-Penyandang tuna netra juga memiliki hak untuk menikmati karya sastra, baik sebagai pembaca maupun penulis, yang harus terus difasilitasi dengan baik.
Arif Darmawan, Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) UIN Jakarta, mengatakan menikmati sastra bukan hanya dengan pembacaan melalui indra penglihatan,
“Namun, menikmati karya sastra juga bisa dengan hati, sehingga para pembaca sastra tuna netra juga punya hak yang setara dalam menikmati sastra,” katanya, Rabu (25/11/2015).
Menurutnya, PBSI mengagendakan kegiatan bertajuk Suara Seni Anak Sang Tunanetra (Susastra) di Aula Madya, Kampus I UIN Jakarta, yang digelar hingga hari ini untuk mengapresiasi minat para tuna netra di bidang sastra.
Dia melaui situs resminya menjelaskan minat sastra baik sebagai pembaca maupun menulis di kalangan tuna netra perlu terus ditumbuhkan, termasuk kesadaran bahwa gangguan indera penglihatan tidak boleh membatasi mereka mengakses karya-karya sastra.
Arif juga merupakan pendiri komunitas Oretan Liari, komunitas sastra budaya dan sosial mahasiswa PBSI asuhan sastrawan Jamal D. Rahman dan pengamat sastra Novi Diah Haryanti, serta Komunitas Tunanetra Peduli Bangsa (KTPB) Tangerang Selatan.