Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Posisi Menteri Penghubung Ditentukan dengan Syarat Ini

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempertimbangkan kedekatan menteri di Kabinet Kerja dengan negara mitra dalam menentukan posisi menteri penghubung.
Presiden Joko Widodo/Reuters-Yuri Gripas
Presiden Joko Widodo/Reuters-Yuri Gripas

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempertimbangkan kedekatan menteri di Kabinet Kerja dengan negara mitra dalam menentukan posisi menteri penghubung.

Pramono Anung, Sekretaris Kabinet, mengatakan pemilihan menteri penghubung didasarkan kedekatan personal dengan negara yang menjadi tanggung jawabnya. Dia mencontohkan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong yang bertanggungjawab untuk Eropa dan Australia, karena pernah tinggal di Jerman dan Inggris.

“Pak Thomas Lembong misalnya kan pernah tinggal di Jerman dan Inggris,mjadi sudah lancar dari segi bahasa dan mengetahui seluk beluk Eropa. Kemudian Pak Sofyan [Djalil] dan Ibu Rini [Soemarno] juga begitu,” katanya di Jakarta, Rabu (25/11/2015).

Pramono menuturkan posisi menteri penghubung tersebut tetap berpeluang digeser, meskipun 12 menteri dan kepala lembaga tinggi negara yang telah ditunjuk memiliki kedekatan dengan negara mitranya.

Menurutnya, posisi menteri penghubung tersebut lebih menekankan kepada persoalan izin dan realisasi investasi. Untuk urusan kebijakan dan politik luar negeri sendiri akan tetap dilaksanakan oleh Kementerian Luar Negeri.

Dia juga menyebutkan Presiden akan mengeluarkan Keputusan Presiden ( Keppres) terkait posisi menteri penghubung tersebut. Dengan begitu diharapkan para menteri dapat menggenjot arus investasi dari luar negeri, seperti yang telah dilakukan Menteri ESDM Sudirman Said.

“Pengalaman paling baik memang dari Timur Tengah, dimana Pak Sudirman Said telah ditunjuk sebagai penanggung jawab, dan dalam waktu singkat investasi dari Timur Tengah mencapai US$15 miliar,” ujarnya.

Presiden Jokowi sebelumnya menunjuk 10 menteri dan dua kepala lembaga negara sebagai penanggungjawab hubungan ekonomi dan investasi dengan negara yang dianggap sebagai mitra strategis.

Menteri ESDM Sudirman Said ditunjuk sebagai menteri penghubung untuk wilayah Timur Tengah, Menteri Bappenas Sofyan Djalil untuk Jepang, Menteri BUMN Rini Soemarno untuk China, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong untuk Eropa dan Australia, dan Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan untuk Singapura. 

Selain itu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk India, Menko Kemaritiman Rizal Ramli untuk Malaysia, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf untuk Korea Selatan, Kepala BKPM Franky Sibarani untuk Taiwan Hongkong.

Kemudian Menteri KKP Susi Pudjiastuti untuk Rusia dan sebagian Amerika Serikat, Menteri Kominfo Rudiantara untuk AS dan Amerika Selatan, serta Menteri Pertanian Amran Sulaiman untuk Thailand, Vietnam, dan negara Asean lainnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper