Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kongres HMI Ricuh. Seorang Mahasiswa Riau Terkapar Kena Panah

Seorang mahasiswa Riau Syahroni terluka karena diserang seseorang yang belum diketahui identitasnya dengan menggunakan sumpit (panah tradisional yang digunakan dengan cara ditiup).
Ilustrasi: Bendera Himpunan Mahasiswa Islam./Antara-Sahrul Manda Tikupadang
Ilustrasi: Bendera Himpunan Mahasiswa Islam./Antara-Sahrul Manda Tikupadang

Kabar24.com, PEKANBARU -- Kabar kurang elok muncul dari penyelenggaraan Kongres ke -29 Himpunan Mahasiswa Islam yang dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Pekanbaru.

Seorang mahasiswa Riau Syahroni terluka karena diserang seseorang yang belum diketahui identitasnya dengan menggunakan sumpit (panah tradisional yang digunakan dengan cara ditiup).

Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo mengatakan insiden itu terjadi di Green Hotel Pekanbaru, Senin (23/11/2015) dini hari.

Saat itu, korban dan rekan-rekannya tengah ingin istirahat, seusai kongres hari Minggu ditutup untuk dilanjutkan pada hari berikutnya.

"Korban langsung terkapar dan kepanasan ketika terkena sumpit pada bagian punggung. Korban langsung dilarikan ke Eka Hospital. Pelaku diduga masih merupakan anggota HMI dari luar provinsi. Namun, pelaku belum terlacak," kata Guntur, Senin (23/11/2015).

Informasi yang beredar menyebutkan, penyerangan diduga dilakukan oleh rombongan liar HMI dari provinsi tertentu.

Wakapolresta Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono mengatakan pihaknya harus memeriksa 1.500 anggota HMI yang terlantar.

Polisi menemukan dan terpaksa mengamankan ratusan senjata tajam, di antaranya pisau dan sumpit.

"Kami harus periksa semua mahasiswa pendatang ini. Jangan sampai mereka membuat ulah lagi di Pekanbaru," katanya.

Sebelumnya, mahasiswa dari daerah yang sama juga membuat onar dengan menggelar aksi demo, memblokir jalan dan membakar ban karena ditelantarkan panitia.

Polresta Pekanbaru kemudian menangai 1.500 mahasiswa yang terlantar itu dengan memberikan makan, hingga kongres berakhir.

Polisi juga menginapkan mereka di tempat-tempat umum, seperti GOR Gelanggang Remaja, Kampus UNRI dan beberapa SPBU.

Sementara itu, pihak panitia masih enggan muncul dan memberikan kejelasan soal mahasiswa yang telantar dan membawa senjata tajam.

Padahal kongres itu menelan biaya Rp7 miliar di mana Rp3 miliar di antaranya disubsidi Pemerintah Provinsi Riau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper