Kabar24.com, JAKARTA - Uni Eropa akan memperketat pemeriksaan perbatasan eksternal di wilayah bebas paspor, Schengen, termasuk untuk warganya sendiri, untuk meningkatkan keamanan setelah serangan Paris.
Hal itu disampaikan dalam drat kesimpulan yang dilihat oleh Reuters. Paris meminta pengawasan lebih di perbatasan eksternal Schengen, di mana sebagian besar negara UE adalah anggotanya, setelah penegak hukum menyalahkan serangan itu terhadap warga negara Prancis, Belgia serta pejuang negara Islam yang kembali dari Suriah.
Dokumen itu menyatakan para menteri akan setuju untuk melaksanakan pemeriksaan yang sistematis dan terkoordinasi pada perbatasan eksternal tersebut.
"Serangan mematikan di Paris, dipandang sebagai karya kelompok militan, dan dampak dari larinya ribuan migran dari konflik dan kesulitan di Timur Tengah," demikian Reuters, Jumat (20/11/2015).
Masalah itu memicu perdebatan internal terkait dengan manfaat dan kerugian dari wilayah Schengen. Kebanyakan pejabat UE, demikian Reuters, ingin mempertahankannya sebagai pencapaian yang paling ambisius dari integrasi Eropa.
Serangan di Paris terjadi pada 13 November dan menewaskan sedikitnya 129 orang di ibukota negara Prancis itu.