Bisnis.com, PARIS -- Majalah Prancis Charlie Hebdo yang menjadi target serangan mematikan oleh kelompok militan Januari lalu membela para korban serangan teror di Paris, dalam edisi terbarunya.
Majalah satir mingguan yang menjadi berita utama dunia saat sekelompok pria bersenjata membunuh 12 orang dalam sebuah serangan di kantornya di Paris terbit dengan halaman depan bergambar karikatur para militan bersenjata dan orang-orang Barat yang sedang bersuka ria.
"Mereka bersenjata. Hancurkan mereka. Kita punya 'champagne'" menjadi judul edisi terbaru Charlie Hebdo disertai gambar minuman yang dikonsumsi anak muda yang sedang bersenang-senang tersembur keluar dari lubang-lubang bekas peluru di tubuh mereka."
Edisi tersebut merupakan yang pertama kali sejak serangan pada Jumat malam waktu Paris yang menewaskan 129 orang yang sedang minum-minum di teras kafe-kafe Paris dan mereka yang sedang menikmati konser musik di gedung Bataclan.
Serangan paling mematikan di Eropa selama satu dekade terakhir yang diklaim dilakukan oleh kelompok bersenjata ISIS itu, terjadi 10 bulan setelah serangan yang dilakukan sekelompok pria bersenjata yang menewaskan 17 orang di Paris, beberapa di antaranya tewas di toko swalayan Yahudi sedangkan sebagian besar tewas di kantor Charlie Hebdo.
Majalah yang dipandang beberapa orang sangat kasar dan tidak sensitif namun merupakan ikon kebebasan berpendapat itu, kehilangan banyak kartunis legendaris yang biasanya mengejek Islam dan agama-agama lain dalam serangan 7 Januari 2015.
Tiras dan ketenaran internasional Charlie Hebdo meroket sejak serangan tersebut, namun saat ini majalah itu masih berjuang pulih dari tragedi. Charlie Hebdo selamat dari kehancuran keuangan dengan lonjakan simpati para pelanggan pada awal tahun ini.