Kabar24.com, JAKARTA -- Panitia seleksi anggota dewan pengawas dan direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial harus menyingkirkan calon pencari pekerjaan semenjak awal.
Hotbonar Sinaga, Ketua Komite Asuransi dan Dana Pensiun Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengatakan panitia seleksi (Pansel) harus mengedepankan integritas calon pengelola BPJS.
Untuk itu pelibatan lembaga independen seperti Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) serta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi sebuah keharusan.
Selain itu, mantan direktur utama Jamsostek ini mengatakan panitia seleksi sebaiknya mengakomodir calon direksi dari dalam badan sendiri selain dari eksternal.
Hotbonar juga mendorong kembali dibentuk direksi kepatuhan dan manajemen risiko.
Dia mengatakan panitia seleksi diwajibkan minta masukan dan informasi dari mantan direktur Jamsostek agar memperoleh gambaran utuh operasional jaminan sosial milik negara ini.
"Berantas politisasi atau jangan sampai ada pertimbangan politis. Jangan ada pertimbangan subyektif. Harus profesional murni yg berintegritas dan beriman," kata Hotbonar di Jakarta, Kamis (19/11/2015).
Hotbonar mengatakan patut dipertimbangkan komposisi usia antara direksi selain tentu saja pengalaman calon. Sementara untuk calon dewan pengawas (dewas), dia mengingatkan panitia seleksi tidak meloloskan calon dengan latar belakang politik.
"Saya tidak punya interest apa-apa karena usia sudah di atas 65. Tidak qualified. Dewas harus proven integritasnya. Jagoan dalam aspek governance, jangan asal tunjuk dan bagi-bagi rezeki. Harus punya pengalaman dalam pengawasan. Misal ex-Irjen, ex-BPK, ex-BPKP," kata Hotbonar yang juga menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Risiko dan Asuransi(STIMRA).
Dia mengatakan pengelolaan dana BPJS rawan bocor, untuk itu pansel harus tegar dan kuat menyingkirkan seluruh calon yang merupakan titipan ataupun memiliki motif ekonomi. Pansel dapat menggali dengan menanyakan bagaimana cara calon direksi ini merumuskan remunerasi mereka.
"Pansel harus ikut tanggung jawab kalau dewas dan direksi melakukan fraud dan bad governance," katanya.
Ponco Respati Nugroho, Sekretaris panitia seleksi mengatakan peminat jabatan ini cukup banyak.Hingga Rabu (17/11/2015) pendaftar telah mencapai lebih dari 100 orang.