Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TEROR PARIS: Pengelola Masjid Agung Paris Desak Muslim Prancis Kutuk Teror

Pengelola Masjid Agung Paris, Selasa, mendesak umat Muslim Prancis untuk berkumpul di masjid paling penting di negara itu pada Jumat untuk menyuarakan Menolak teror dan Kita semua (warga) Paris!.
Aksi teror berupa penembakan dan pengeboman di Paris/Reuters-Philippe Wojazer
Aksi teror berupa penembakan dan pengeboman di Paris/Reuters-Philippe Wojazer

Kabar24.com, PARIS - Kutukan terhadap aksi teror yang menewaskan ratusan orang di Paris, Prancis tak hanya dilontarkan kelompok non-Muslim.

Pengelola Masjid Agung Paris, Selasa, mendesak umat Muslim Prancis untuk berkumpul di masjid paling penting di negara itu pada Jumat untuk menyuarakan "Menolak teror" dan "Kita semua (warga) Paris!".

Sebuah pernyataan yang menyeru "semua warga Muslim dan teman-teman mereka" untuk berkumpul pada pukul 2:00 siang waktu setempat untuk mengatakan "Tidak pada teror" dan menyuarakan "keterikatan mereka yang dalam pada Paris, keberagaman dan nilai-nilai Republik."

Umat Muslim Prancis yang berkumpul setelah shalat Jumat adalah "jawaban terbaik bagi mereka yang berupaya untuk menanamkan racun perselisihan dan kecurigaan dalam masyarakat nasional," tambah pernyataan itu seperti dikutip Antara, Selasa (17/11/2015).

Imam Masjid Agung awal pekan ini menyerukan kepada semua imam Prancis untuk memimpin umat dalam shalat Jumat bagi korban serangan teror terburuk yang pernah terjadi di negara itu.

Imam Dalil Boubakeur menyuarakan kengerian atas "tindakan tak terkatakan" itu yang telah menyasar orang-orang yang "benar-benar tidak bersalah" di Paris.

"Kami, Muslim Prancis, hanya bisa menuntut perlunya persatuan nasional dalam menentang kemalangan ini yang telah menindas kami dan yang menyerang tanpa pandang bulu," katanya.

"Kita semua adalah korban dari kebiadaban ini," katanya.

Pembom bunuh diri di balik serangan hari Jumat di stadion nasional, lokasi konser musik dan bar serta restoran adalah "orang-orang yang menyebut diri mereka Muslim, tapi seharusnya ... disebut barbar," ujar pernyataan tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/AFP

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper