Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemendikbud-SEAMO Kembangkan Riset Pendidikan Bersama

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan South East Asian Minister of Education Organisation akan melakukan pengembangan riset bersama terkait prioritas program pendidikan di Asia Tenggara.

Kabar24.com, JAKARTA -- Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan South East Asian Minister of Education Organisation akan melakukan pengembangan riset bersama terkait prioritas program pendidikan di Asia Tenggara. Rencana pengembangan riset tersebut dilakukan sebagai upaya mengurai permasalahan pendidikan di Asia Tenggara, yang juga berdampak langsung pada kondisi pendidikan di Indonesia.

Direktur Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) Gatot Hari Priowirjanto mengatakan, Indonesia menjadi salah satu pusat perhatian SEAMEO karena 50 persen peserta didik dasar hingga menengah di Asia Tenggara berada di Indonesia. Karena itu, menyelesaikan permasalahan pendidikan di Indonesia sama dengan menyelesaikan 50 persen permasalahan pendidikan di Asia Tenggara.

"Baru kali ini ke-21 SEAMEO Center diundang semua dan berkumpul bersama untuk membahas detil tentang kaitannya prioritas pendidikan yang bisa dilakukan di Indonesia yang memberikan benefit pada pendidikan di Asia Tenggara," ujarnya dalam Workshop SEAMEO New Education Agenda, di Gedung A Kantor Kemendikbud, Jakarta, Senin (16/11/2015).

Dalam workshop tersebut hadir para pemangku kebijakan dari total 21 SEAMEO Centres. Masing-masing SEAMEO Centers memiliki fokus di bidang pendidikan yang berbeda-beda mulai dari SEAMEO Regional Center for Lifelong Learning (SEAMEO CELL), SEAMEO Regional Centre for Educational Innovation and Technology (SEAMEO INNOTECH), hingga SEAMEO Regional Languange Center (SEAMEO RELC).

Gatot menjelaskan, pengembangan riset bersama antara SEAMEO dengan Kemendikbud merupakan upaya yang sangat strategis, karena program prioritas yang saling berkaitan. Dia menjelaskan, SEAMEO memiliki tujuh agenda prioritas yang meliputi pemerataan pendidikan untuk anak usia dini, mengatasi hambatan kesempatan belajar, mempersiapkan sekolah agar mampu membantu ketahanan negara dalam menghadapi dan mempertahankan pendidikan dalam keadaan darurat.

Selain itu juga prioritas dalam menerapkan kurikulum abad ke-21, menyebarluaskan manfaat pendidikan kejuruan, reformasi pendidikan keguruan, hingga mengharmonisasi program dengan pendidikan tinggi melalui koordinasi antar-institusi.

Selain itu juga prioritas dalam menerapkan kurikulum abad ke-21, menyebarluaskan manfaat pendidikan kejuruan, reformasi pendidikan keguruan, hingga mengharmonisasi program dengan pendidikan tinggi melalui koordinasi antar-institusi.

Program prioritas tersebut relevan dengan sejumlah agenda prioritas kemendikbud yang diantaranya mencakup pendidikan universal 12 tahun, mutu atau kualitas lulusan, hingga pendidikan anak usia dini (PAUD).

"Diharapkan setelah workshop ini akan dihasilkan program kolaborasi antarinstitusi baik berupa riset bersama, maupun segi pelaksanaan hingga pembiayaan," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper