Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku telah berbincang dan memperoleh klarifikasi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto terkait isu dirinya yang mencatut nama kepala negara dalam lobi renegosiasi kontrak dengan PT Freeport Indonesia.
Menurut Kalla, dirinya menyimak penjelasan politisi senior Partai Golongan Karya (Golkar) yang mengaku tak pernah menjual nama Presiden Joko Widodo dan dirinya di hadapan petinggi Freeport. Kalla mengatakan dirinya hanya menjadi pendengar yang baik.
"Ya saya dengarkan saja bagaimana, saya kan tidak tahu persoalannya, saya menjadi pendengar yang baik,"ujarnya di Kantor Wakil Presiden, Senin(16/11/2015).
Kalla mengatakan Bendaraha Umum Golkar versi Munas Riau itu yang berinisiatif untuk meminta waktu luangnya dan menyampaikan niat bertemu untuk membicarakan beberapa hal.
Menanggapi adanya fakta pertemuan antara Setya Novanto dengan petinggi Freeport, Kalla tak membantah juga tak mengiyakan hal tersebut. Menurut dia, tak sepatutnya ada pertemuan antara petinggi perusahaan tambang asal Negeri Paman Sam dengan seorang Ketua DPR.
"Pasti bertemu itu bukan sebagai ketua DPR karena tidak ada urusannya itu. Saya tidak tahu secara pribadi bagaimana, tetapi setahu saya tentu tidak ada pertemuan dengan ketua DPR tentang itu,"ujarnya.
Senin sore (16/11/2015), Setya Novanto menemui Wapres Kalla di Kantornya Jalan Medan Merdeka Utara.
Dia mengaku menyampaikan klarifikasi bahwa dirinya tak melakukan pencatutan nama kepala negara untuk melobi PT Freeport Indonesia terkait renegosiasi perpanjangan kontrak.
Setya mengatakan dirinya tak pernah membawa nama Presiden Joko Widodo dan Wapres Kalla untuk kepentingan yang jauh menyimpang. Dia mengklaim telah melakukan sesuatu yang terbaik untuk kepentingan bangsa dan negara.
"Saya tidak pernah membawa nama Presiden dan Wakil Presiden untuk kepentingan yang lebih jauh, karena yang saya lakukan adalah yang terbaik untuk kepentingan masyarakat Indonesia," paparnya usai menemui Wapres Kalla di Kantor Wakil Presiden, Senin(16/11/2015).
Sebelumnya, nama Setyo sempat dikaitkan dengan adanya oknum anggota DPR yang melakukan pencatutan nama kepala negara dalam lobi renegosiasi kontrak Freeport.
Menteri Energi dan Sumber Saya Mineral (ESDM), Sudirman Said, melaporkan oknum anggota DPR itu kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Sudirman mengakui, seluruh data dan bukti yang dimilikinya didapat langsung dari pimpinan PT Freeport. Dia berharap, pelaporannya dapat ditindaklanjuti melalui proses sesuai aturan perundangan.