Bisnis.com, DENPASAR -- Nilai ekspor perhiasan Bali ke pasaran luar negeri mencapai US$5,76 juta selama bulan September 2015, meningkat 25,28% dibanding bulan sebelumnya (Agustus 2015) yang hanya tercatat US$4,60 juta.
"Sedangkan dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya hanya meningkat 2,94%, karena perolehan devisa pada September 2014 tercatat US$5,60 juta," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Jumat (13/11/2015).
Ia mengatakan, hasil kerajinan perhiasan itu mampu memberikan andil sebesar 14,40% dari total perolehan ekspor non migas Bali pada bulan September 2015 mencapai 40,03% meningkat 5,23% dibanding bulan sebelumnya yang hanya US%38,04 juta.
Permata dalam berbagai jenis perhiasan untuk wanita hasil sentuhan tangan-tangan terampil prajin Bali paling banyak diserap pasaran Singapura yakni 26,05%, menyusul Hong Kong 21,82% dan Australia 15,07%.
Selain itu juga menembus pasaran Amerika Serikat 7,44%, Jepang 0,05%, Belanda 5,81%, Thailand 14,29%, Inggris 0,54%, Prancis 0,30%, Jerman 3,54% dan sisanya 41,21% menembus ke berbagai negara lainnya.
Panasunan Siregar menambahkan, hasil perhiasan dibuat dalam berbagai bentuk rancang bangun (disain) yang ditekuni perajin Desa Celuk, Batubulan, Kabupaten Gianyar, selain menembus pasaran luar negeri juga sangat diminati wisatawan mancanegara dalam liburannya ke Pulau Dewata.
Hasil produksi sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali itu berupa aneka jenis perhiasan untuk wanita dari semua umur, berupa cincin, kalung, perhiasan telinga dan anggota tubuh lainnya.
Sementara Wayan Widanta, seorang pengusaha kerajinan Perak dari Desa Celuk, Kabupaten Gianyar menjelaskan, pihaknya tetap berkreasi menciptakan aneka barang bernilai seni dan unik dengan rancang bangun (disain) yang disesuaikan dengan budaya lokal untuk pasar ekspor, terutama memenuhi permintaan konsumen asal Singapura.
Hampir tiga puluh persen perhiasan yang diproduksi diperuntukkan memenuhi pesanan dari rekan bisnisnya asal Singapura untuk dijual kembali kepada turis asing di sana.
Masyarakat internasional yang melakukan perjalanan wisata, namun belum berkesempatan datang ke Pulau Dewata bisa membeli hasil kerajinan Bali saat mereka singgah di Singapura, Hongkong maupun Malaysia yang selama ini banyak juga membeli perhiasan daerah Bali.
Wayan Widanta menjelaskan, kreasi yang dibuat perajin belakangan ini menyerupai binatang seperti naga, ikan arwana dan berbagai jenis lainnya dari bahan baku kerang dipadukan dengan ukiran dari bahan perak, begitu pula naga yang dibuat dari tembaga dilapisi perak.
Aneka kerajinan berbahan baku kelopak bunga kelapa yang sudah kering, pinggirannya diisi hiasan ukiran perak supaya kelihatan antik dan unik diminati konsumen AS, tutur Wayan Widanta.
Ekspor Perhiasan Bali US$5,76 Juta, Naik 25,28%
Nilai ekspor perhiasan Bali mencapai US$5,76 juta selama September 2015, meningkat 25,28% dibanding bulan sebelumnya (Agustus 2015) yang hanya tercatat US$4,60 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
3 jam yang lalu
Minim Katalis BBRI, Lepas atau Tahan?
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 menit yang lalu
Surya Paloh Benarkan Saan Mustopa Jadi Pimpinan DPR
12 menit yang lalu
Doa Sebelum dan Sesudah Membaca Surat Yasin Latin dan Artinya
14 menit yang lalu
Wacana Penambahan Komisi DPR, Eko Patrio: Bocorannya 13 Komisi
37 menit yang lalu