Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRISIS IMIGRAN: 190.000 Anak-Anak Ikut Mengungsi

Sedikitnya 190.000 anak-anak termasuk dalam barisan gelombang pengungsi global yang mengalir ke kawasan Eropa, dan mengambil jalan baru dari Turki ke Bulgaria
Sambil menggendong anak perempuannya di bawah deraan hujan, pria pengungsi Suriah ini berteriak kepada sesama pengungsi di depannya agar menunggu dirinya untuk bersama-sama menuju perbatasan Yunani dan Macedonia, di dekat Idomeni, kawasan pedesaan Yunani (10/9/2015)/Reuters-Yannis Behrakis
Sambil menggendong anak perempuannya di bawah deraan hujan, pria pengungsi Suriah ini berteriak kepada sesama pengungsi di depannya agar menunggu dirinya untuk bersama-sama menuju perbatasan Yunani dan Macedonia, di dekat Idomeni, kawasan pedesaan Yunani (10/9/2015)/Reuters-Yannis Behrakis
Kabar24.com, JAKARTA-- Sedikitnya 190.000 anak-anak termasuk dalam barisan gelombang pengungsi global yang mengalir ke kawasan Eropa, dan mengambil jalan baru dari Turki ke Bulgaria.
 
UNICEF menyatakan sedikitnya 190.000 anak-anak ikut mencari suaka di Eropa sepanjang tahun ini, atau sekitar 700 anak-anak per harinya. Mereka kebanyakan berasal dari Suriah dan Afghanistan, melarikan diri dari kondisi perang di wilayah tersebut.
 
"Jadi proporsi relatif dari anak-anak dari pengungsi itu tengah meningkat," kata Marie-Pierre Poirier, Koordinator Khusus untuk Krisis UNICEF seperti yang dikutip dari Trust.org, Kamis (5/11/2015).
 
Poirier menyatakan walaupun terjadi musim dingin, cuaca dan laut yang buruk tidak menyebabkan jumlah gelombang pengungsi itu menurun. UNICEF juga memperkirakan adanya kemungkinan para pengungsi itu mendarat di Bulgaria, Rumania dan Albania karena perbatasan lainnya tengah diketatkan. 
 
Bulgaria, Serbia dan Rumania sendiri telah memperingatkan pada Oktober bawa mereka akan menutup perbatasan jika Jerman dan negara lain melakukan hal serupa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper