Bisnis.com, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengklaim sejumlah pencegahan bencana asap di hutan-hutan Sumatra telah mulai dilakukan sejak awal tahun ini tetapi kenyataannya kebakaran tidak bisa dihindarkan.
Kepala BNPB Wiliem Rampangilei menuturkan hal tersebut saat pemaparan penanganan dan kendala penanggulangan bencana asap di Riau dihadapan anggota DPD yang juga Pansus Kebakaran Hutan dan Lahan, Selasa (3/11/2015).
"Pencegahan sudah dilakukan oleh pemerintah provinsi Sumsel sejak bulan Februari, namun asap masih saja terjadi. Kami mendatangkan pesawat Bombardier yang mampu membawa 6.000 liter air sekali angkut untuk memadamkan api," kata Willem, seperti dikutip dari situs resmi BNPB.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan anggota DPD juga berkunjung ke Pusdalops BNPB. Mereka juga sempat melakukan teleconference dengan BPBD Sumatra Selatan, BPBD Riau dan BPBD Kalimantan Tengah.
Pada kesimpulan pembicaraan tersebut, pansus ingin mendapatkan 'masukan' untuk tahun depan agar tidak terjadi lagi Kebakaran Hutan dan Lahan.
Upaya yang diperlukan antara lain adanya revisi atau perbaikan peraturan dan hukum untuk mencegah pembakaran hutan dan lahan. Serta perbaikan UU No.24 tahun 2007 agar lebih rinci lagi mengenai bencana asap.
Adapun anggota Pansus Karhutla DPD RI yang hadir dalam kunjungan tersebut yakni Parlindungan Purba, Wa Ode, Habib Abdurrahman Bahasyim, Sisca Marleni, M. Rachman, Hj. Asmawati.