Kabar24.com, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Arief Rasyid menyatakan konteks bela negara harus dikaji ulang pada tahun 2015 ini.
Selain kaitannya dengan konteks politik dan pertahanan, saat ini bela negara dalam konteks ekonomi harus ditingkatkan.
"Sumatra dan Jawa hampir 80% anak mudanya berkumpul disini. Maka pembangunan itu ada disini. Penggeraknya disini," ujar Arief dalam diskusi publik bertajuk 'Bela Negara Dalam Perspektif Pengusaha Muda' di wilayah Pancoran, Jakarta, Kamis (29/10/2015).
Menurutnya, Indonesia memiliki kekuatan yang luar biasa dari sisi jumlah anak muda. Kekuatan tersebut harus bisa dimaksimalkan untuk membentuk dan mendorong mereka turut serta dalam memajukan bangsa terutama dari sisi ekonomi.
"Kita harus bawa keluar apa yang ada di Indonesia untuk bersaing di dunia luar. 66 juta anak muda Indonesia. Anak muda agent of change," ujarnya.
Arief menambahkan, kalau anak muda Indonesia kuat, Indonesia tidak harus berpikir tentang bela negara. Yang seharusnya menjadi fokus perhatian adalah bagaimana memanfaatkan potensi anak muda yang ada saat ini untuk menjadi kekuatan bagi bangsa Indonesia.