Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Obat Ilegal: BPOM Temukan Beberapa Terduga Aktor Intelektual Kejahatan Farmasi

Peredaran obat dan kosmetik ilegal di Indonesia diduga diotaki sejumlah nama yang bisa digolongkan sebagai aktor kejahatan farmasi.
Ilustrasi: Petugas Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan obat ilegal yang berhasil disita dalam sebuah penggerebekan di Ruko Golden Bulevard, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (7/5/2015)./Antara-Muhammad Iqbal
Ilustrasi: Petugas Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan obat ilegal yang berhasil disita dalam sebuah penggerebekan di Ruko Golden Bulevard, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (7/5/2015)./Antara-Muhammad Iqbal

Kabar24.com, JAKARTA – Peredaran obat dan kosmetik ilegal di Indonesia diduga diotaki sejumlah nama yang bisa digolongkan sebagai aktor kejahatan farmasi.

Badan Pengawas Obat dan Makanan menyatakan bahwa peredaran obat dan kosmetik ilegal tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan masyarakat namun juga merugikan dari sisi perekonomian.

Kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Roy Alexander Sparringa mengatakan bahwa kejahatan farmasi perlu ditindaklanjuti secara serius oleh lembaga lintas sektoral agar sanksi yang diberikan kepada pelaku lebih berat dan dapat menimbulkan efek jera.

“Kami menemukan ada sarana yang jadi langganan. Ternyata sanksi yang diberikan kecil sekali sehingga tidak berhasil menimbulkan efek jera. Mereka sudah sampai tiga kali,” ujarnya (27/10/2015).

Roy menjelaskan bahwa selama ini pasal-pasal yang digunakan untuk menjerat pelaku kejahatan farmasi sangat terbatas, baik dari Undang-Undang Kesehatan, Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan Undang-Undang Pangan.

“Perlu ada terobosan karena ini juga menyangkut kerugian dari sisi pendapatan negara dan bisnis [pelaku industri]. Ini bisa ditindaklanjuti, apakah terkait dengan tindakan pencucian uang, dan tindakan kriminal lainnya,” katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa dalam Operasi Storm VI yang diselenggarkan pada Agustus-September silam, BPOM menemukan beberapa nama yang diduga kuat aktor intelektual kejahatan farmasi di Indonesia.

“Ini memang masih dalam pendalaman, masih ditelusuri. Tapi tampaknya sudah ada garis merah, sudah kami petakan,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Shahnaz Yusuf
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper