Kabar24.com, JAKARTA—Badan Cyber Nasional (BCN) yang saat ini tengah digodok Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) bersama sejumlah kementerian terkait lainnya kembali molor dari rencana awal yang diprediksi akan rampung pada Oktober 2015.
Deputi VII Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi dan Aparatur Kemenko Polhukam, Agus Barnas mengungkapkan saat ini sejumlah kementerian masih melakukan kajian mendalam terhadap BCN, untuk mendapatkan formula yang tepat dari berbagai aspek. Namun dirinya memprediksi, BCN akan rampung pada 2016.
“Tahun depan [BCN] mungkin akan selesai ya,” tutur Agus di sela-sela acara pembukaan Indocomtech 2015 di Jakarta, Rabu (28/10).
Agus mengemukakan pembentukan BCN di Indonesia merupakan salah satu agenda pemerintah yang sangat penting saat ini. Pasalnya menurut Agus, kejahatan di dunia cyber seperti pencurian data saat ini sudah semakin banyak, seiring dengan pertumbuhan internet di setiap negara di seluruh dunia.
“Maling dan penjahatnya sekarang juga sudah semakin canggih. Karena itu, kalau sudah mencuri di lubang-lubang besar kita harus lebih kuat dari malingnya,” ujarnya.
Berkaitan dengan itu, Agus juga membantah pembentukan BCN di Indonesia akan menjadi salah satu sarana untuk melakukan penyadapan terhadap perorangan atau sekelompok orang demi kepentingan pihak tertentu. Menurutnya, pemerintah sudah mendesain BCN sedemikian rupa untuk melindungi berbagai infrastruktur di Indonesia dan menjamin keamanan setiap transaksi perbankan.
“Saya tegaskan kembali kalau BCN ini tidak didesain untuk melakukan penyadapan. Justru kami ini melindungi infrstruktur agar negara kita aman,” tukasnya.
Secara terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo), Soegiharto Santoso meminta pemerintah Indonesia melibatkan pelaku usaha, dalam membentuk BCN yang diprediksi akan rampung pada 2016.
Pasalnya, menurut Soegiharto, para pelaku dunia usaha mengetahui seluk-beluk dan kebutuhan BCN di Indonesia saat ini.
“Untuk membentuk BCN itu, pemerintah harus melibatkan berbagai stakeholder termasuk para pengusaha yang mengetahui seluk-beluk dunia cyber,” tutur Soegiharto kepada Bisnis di Jakarta.
Soegiharto mengemukakan BCN harus segera dirampungkan oleh pemerintah.
Karena menurut Soegiharto, saat ini hingga beberapa tahun ke depan seluruh dunia akan melakukan perang di dunia cyber dan pemerintah Indonesia harus mengantisipasi hal tersebut dengan cara merampungkan BCN.
“Jika kita tidak memiliki kepedulian tentang cyber security ini, maka akan sangat berbahaya sekali dan negara juga dapat dilumpuhkan melalui serangan cyber dari negara lain,” tukasnya.