Kabar24.com, JAKARTA -- Besarnya perjuangan serta pengorbanan seorang guru yang mengajar di daerah terpencil dengan segala keterbatasan, menggugah hati Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan memberikan penghargaan lebih bagi ujung tombak pendidikan yang berjuang di wilayah Indonesia terluar, terdepan, terpencil yang tergabung dalam Guru Garis Depan (GGD).
Anies menyiapkan insentif khusus kepada Guru Garis Depan serta guru daerah yang mengabdikan hidupnya untuk mengajarkan anak-anak pedalaman demi pendidikan merata di Indonesia.
Mantan rektor Universitas Paramadina ini pun mengatakan, insentif bagi pahlawan tanpa tanda jasa ini diberikan untuk mensejahterakan kehidupan guru dalam bentuk kredit rumah rakyat.
Penggerak Indonesia Mengajar yang peduli akan kesejahteraan guru ini menilai, perjuangan serta pengorbanan guru yang mengajar di wilayah terpencil lebih besar dibandingkan guru di wilayah perkotaan. Hal ini yang membuatnya tergerak untuk memberikan kesejahteraan lebih bagi pahlawan tanpa tanda jasa tersebut.
Saat ini, menurut Anies, sebagian besar guru lebih memilih untuk ditempatkan mengajar di wilayah perkotaan maupun di daerah domisili guru tersebut. Tidak banyak guru yang rela mengajar di luar pulau jawa termasuk wilayah Indonesia terluar.
Untuk meningkatkan semangat guru dalam menyebar kebaikan serta ilmu di daerah terpencil, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membentuk program Guru Garis Depan.
Saat ini Kemendikbud telah mengirimkan lebih dari 3500 guru untuk mengajar di wilayah terpencil demi terwujudnya Pendidikan merata di seluruh Indonesia.