Kabar24.com, JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah mencanangkan program pertukaran kepala sekolah yang diperuntukkan bagi sekolah-sekolah maju dan berpotensi maju dengan sekolah yang berada di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
Direktur Pembinaan Tenaga Pendidik (Tendik) Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbud, Garti Sri Utami mengatakan, program ini akan diprioritaskan pada dua jenis sekolah. Pertama, sekolah yang berada dalam daerah 3T. kedua, sekolah dengan nilai Indeks Integritas Ujian Nasional tinggi.
"Untuk menjalankan program ini, akan dimulai dengan sinkronisasi dengan kepala dinas pendidikan, sekolah dan kepsek yang menjadi mitra. Saat ini kita telah menginformasikan ini ke sejumlah pimpinan daerah 3T," ujar Garti di Kemendikbud, Jakarta, Senin (26/10/2015).
Garti menjelaskan, sekolah dan kepala sekolah imbas adalah sekolah dan kepsek di wilayah 3T yang kelak mendapatkan pengalaman dari kepsek sekolah pengimbas. Sedangkan sekolah pengimbas merupakan sekolah beserta kepsek yang akan memberikan pengalaman pembelajaran inspiratif untuk sekolah imbas.
Menurut Garti akan ada 1500 kepsek yang ikut dalam program ini. Sebanyak 750 kepsek berasal dari sekolah imbas dan 750 lainnya dari sekolah pengimbas. Pada awalnya, mereka semua akan dilatih oleh fasilitator. Setelah itu, mereka semua akan saling tukar tempat kegiatan mengajar selama seminggu. Di tahap inilah, kepsek-kepsek tersebut akan saling berbagi satu sama lain di sekolah-sekolah yang telah ditentukan.
"Program ini sebenarnya sudah lama dilaksanakan, yakni sejak 2001. Namun untuk target daerah 3T baru pertama kali dilakukan. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pemerataan pendidikan di daerah 3T," pungkasnya