Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABUT ASAP: Lahan Terbakar, Hewan Liar Serbu Rumah Penduduk

Hewan lir mulai memasuki permukiman penduduk akibat meluasnya kebakaran yang terjadi di Desa Srikaton, Kecamatan Pondokkelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu.
Ratusan mahasiswa Universitas Riau berunjuk rasa sebagai bentuk keprihatinan terhadap bencana kabut asap kebakaran lahan dan hutan, di Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (23/10)./Antara
Ratusan mahasiswa Universitas Riau berunjuk rasa sebagai bentuk keprihatinan terhadap bencana kabut asap kebakaran lahan dan hutan, di Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (23/10)./Antara

Bisnis.com, BENGKULU ---  Hewan lir muai memasuki permukiman penduduk akibat meluasnya kebakaran yang terjadi di Desa Srikaton, Kecamatan Pondokkelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu.

Salah seorang penduduk, Ny Yati di Bengkulu, Sabtu (24/10/2015) mencemaskan hewan liar seperti babi menyerang masyarakat setempat karena kehilangan habitat akibat kebakaran.

"Yang kita cemaskan, banyak anak-anak. Kalau kena seruduk kan berbahaya," kata dia.

Tidak hanya bahaya terkait keselamatan jiwa, masuknya hewan liar ke permukiman ternyata juga telah merugikan masyarakat. Sejumlah tanaman kebun warga menjadi sasaran hewan liar yang kelaparan.

"Tanaman ketela pohon yang rencananya akan dipanen bulan depan, habis dimakan babi, padahal kaveling kebun ubi saya ini tepat berada di depan rumah, hanya berbatas jalan saja," katanya.

Dia berharap ada bantuan pemadaman kebakaran lahan dari pemerintah setempat, seperti dari badan penanggulangan bencana daerah. karena jika upaya memadamkan dengan cara tradisional masyarakat, dan menggunakan peralatan seadanya, dipastikan tidak akan mampu menanggulangi kebakaran lahan tersebut.

Sementara itu, Kepala Desa Srikaton, Sarjoni pernah menjelaskan bahwa luas lahan yang terbakar diperkirakan sudah mencapai belasan hektare.

Lahan yang terbakar merupakan perkebunan sawit masyarakat setempat, dengan kontur lahan berupa gambut, sehingga api sulit padam.

"Kemungkinan setengah sampai satu meter kedalaman gambut di lahan yang terbakar itu," kata dia.

Kebakaran lahan tersebut terjadi pada awal September 2015, sempat mereda setelah diguyur hujan satu hari. Namun api yang masih hidup dalam lahan gambut kembali membesar dan menghanguskan lahan warga lebih luas dari yang terbakar sebelum hujan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper