Bisnis.com, JAKARTA ---- Empat tim Indonesia terdiri dari Ecodoe, Osiris, Startic dan WateRoam dan beranggotakan 16 pemuda-- memenangkan Young Social Entrepreneurs (YSE) 2015 yang digelar Singapore International Foundation (SIF) 2015.
Adapun tim Indonesia yang ikut dalam program tersebut ada enam tim.
Peserta dari Indonesia adalah Ecodoe, kelompok anak muda yang memberdayakan pengrajin lokal dan ibu rumah tangga di Jawa Barat; Eptani, yang mengajukan pembudidayaan cacing tanah untuk mengendalikan polusi yang dihasilkan oleh limbah organik di daerah pemukiman; Hi-Breed, sebuah upaya meningkatkan kualitas mata pencaharian petani kecil lokal di Indonesia dengan peternakan rumah yang terintegrasi;
Osiris yang memberdayakan masyarakat yang memiliki keterbatasan fisik dan petani buah naga di Jogjakarta; serta Startic, sekumpulan pemuda yang memberdayakan masyarakat terpinggirkan (marjinal) untuk memproduksi kerajinan dari produk daur ulang). Tak ketinggalan tim Ubersnacks, yang mempromosikan dan meningkatkan jajanan lokal Indonesia dan memasarkannnya ke pelanggan internasional dan WateRoam, pencipta inovasi sistem penyaring air yang berguna di daerah-daerah yang terkena bencana, terutama di negara-negara berkembang.
“Satu dari kunci utama yang kami bangga adalah bagaimana program YSE dari Singapore International Foundation ini menawarkan para pengubah dunia muda dari seluruh dunia kesempatan berharga untuk berkolaborasi dalam bertukar gagasan. Dari program yang sudah dijalankan enam tahun belakangan, hati kami sangat tersentuh hati menyaksikan generasi muda dari seluruh dunia membangun hubungan baik yang didapatkan dari kesamaan semangat untuk perubahan sosial,” kata Direktur Eksekutif SIF Jean Tan, dalam rilisnya, Sabtu (24/10/2015).
Mereka menawarkan berbagai gagasan perubahan hidup yang dapat memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup sebagai perwujudan dari misi sosial mereka yang progresif. Perjalanan selama delapan bulan yang sarat dengan pertukaran budaya dan pembelajaran lewat metode pembinaan (mentoring), pertukaran gagasan serta kunjungan ke India dan Malaysia akhirnya berakhir pada Jumat 23 Oktober 2015.
Untuk mempertajam naluri bisnis para peserta YSE 2015, SIF membawa mereka melakukan kunjungan studi kewirausahaan sosial ke Mumbai, India serta ke Kuala Lumpur dan Johor Baru, Malaysia. Mereka juga diberikan kesempatan untuk mendapatkan bimbingan dan rekomendasi dari program pembinaan yang diasuh tim McKinsey.
Mereka mendapatkan peningkatan kemahiran melalui berbagai sesi simulasi presentasi dan interaksi dengan pemimpin-pemimpin industri dari pemerintahan dan sektor swasta. Kunjungan studi dan sesi dialog dengan para pemimpin industri dari berbagai sektor termasuk di bidang sosial, korporasi, dan akademisi menyediakan banyak pembelajaran dan pemahaman tentang keragaman budaya dalam dunia usaha.
Masing-masing tim menerima bantuan pendanaan dari SIF sebesar SGD$20.000 atau setara dengan sekitar Rp200 juta untuk meningkatkan atau memajukan kewirausahaan sosial mereka.