Bisnis.com, JAKARTA --- Pemerintah Selandia Baru menawarkan bantuan teknologi dan sistem bagi penanganan kebakaran hutan dan lahan kepada Indonesia.
Bantuan tersebut dibicarakan dalam pertemuan Menteri Perdagangan dan Perubahan Iklim Selandia Baru Tim Groser dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, di Jakarta, Jumat (23/10/2015).
Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi mengatakan, dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan, Selandia Baru sebelumnya sudah berpengalaman membantu saat terjadi kebakaran di Australia, Kanada juga Amerika Serikat.
"Untuk saat ini kita mungkin sudah terlambat, jadi mereka bantu sistemnya supaya ke depan tidak terjadi lagi setiap tahun dan tidak bisa kita atasi," katanya.
Selain mengenai kebakaran, juga dibicarakan terkait bencana alam lainnya seperti gempa bumi karena wilayah Selandia Baru juga merupakan wilayah yang rentan terjadi gempa bumi seperti Indonesia.
Dalam pertemuan itu juga dibahas mengenai geothermal di Indonesia, sebab Selandia Baru merupakan negara paling besar memanfaatkan geothermal dan salah satu yang teknologinya paling baik.
"Mereka sudah investasi geothermal di Indonesia dan berencana akan menambah investasinya ke depan termasuk teknologinya," tambah Sofjan.
Selain itu juga membahas masalah pertanian dan peternakan dan membantu infrastruktur untuk peningkatan produksi pertanian.
Tim Groser yang didampingi Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Trevor Matheson dan rombongan juga mengajak Indonesia untuk bergabung dalam kerja sama Trans-Pacific Partnership (TPP)
KABUT ASAP: Pemerintah Selandia Baru Tawarkan Bantuan Teknologi
Pemerintah Selandia Baru menawarkan bantuan teknologi dan sistem bagi penanganan kebakaran hutan dan lahan kepada Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu
Kala Squid Game 2 Bikin Saham-Saham Korea Melorot
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
55 menit yang lalu