Bisnis.com, PALU - Ratusan tanaman kakao dan kopi yang telah produksi di Kabupaten Sigi mati karena dampak dari kemarau panjang yang melanda sejumlah daerah di Tanah Air, termasuk di daerah itu.
Fandi (57), seorang petani Dusun Tokelemo Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Kamis membenarkan banyaknya pohon kakao dan kopi di wilayah itu yang mati.
Padahal, kata dia, tanaman kakao dan kopi yang mati tersebut sudah berbuah dan selama ini menjadi sumber utama kehidupan petani.
Begitu pula dengan tanaman lainnya seperti cabai dan jagung. "Jagung yang saya taman dalam areal seluas satu hektare tidak ada harapan untuk panen," katanya, Kamis (22/10/2015).
Kebanyakan sudah mati dan lainnya berbuah tetapi ada yang kempes dan tongkol jagung kecil-kecil.
"Kemarau kali cukup meresahkan petani karena banyak sekali tanaman pertanian dan perkebunan yang mati," keluh Fandi.
Hal senada juga disampaikan Frangki (46), petani di Desa Kora, Kecamatan Palolo. Ia mengatakan kemarau banyak mengakibatkan pohon kakao, kopi dan jagung mati.
Petani di desa itu kini mulai khawatir jika kemarau terus berlangsung lama, semakin banyak tanaman yang mati. "Otomatis kerugian petani akan semakin tambah besar," kata dia.
Kecamatan Palolo selama ini selain merupakan salah satu sentra produksi beras di Kabupaten Sigi. Juga penghasil kopi dan kakao.
Hasil produksi petani kebanyakan dijual di Kota Palu, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah.
KEMARAU PANJANG: Ratusan Tanaman Kakao & Kopi di Sigi Mati
Ratusan tanaman kakao dan kopi yang telah produksi di Kabupaten Sigi mati karena dampak dari kemarau panjang yang melanda sejumlah daerah di Tanah Air, termasuk di daerah itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
56 menit yang lalu