Bisnis.com, DENPASAR--Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yasuaki Tanizaki menyoroti masalah isu anjing gila atau rabies yang masih marak di Bali.
Dubes Jepang meminta dicarikan solusi yang tepat, sehingga para wisatawan yang berkunjung ke Bali tidak mengalami penyakit anjing gila tersebut.
Penegaskan itu disampaikan ketika bertatap muka dengan Wagub Bali Ketut Sudikerta. Dia menegaskan, jumlah wisatawan Jepang berkunjung ke Bali pada tahun ini mencapai 210.000 jiwa. Selain soal rabies, pihaknya menyarankan agar tingkat keamanan di Bali ditingkatkan.
"Untuk tindakan-tindakan anti teror tetap dipertahankan dan terus ditingkatkan agar Bali ini tetap aman dan nyaman untuk dikunjungi," ujarnya dalam rilis yang diterima Bisnis.com, Rabu (21/10/2015).
Dia juga mengharapkan agar bisa menjalin kerja sama pelatihan perwira antara Bali dan Jepang, seperti yang selama ini telah dilakukan di Kupang untuk meningkatkan personil keamanan di Bali.
Menanggapi hal tersebut, Wagub Bali Ketua Sudikerta menyambut positif usulan maupun saran yang diberikan oleh Dubes Yasuaki Tanizaki.
Khusus keamanan, pihaknya menyatakan Bali dilengkapi fasilitas berstandar internasional, seperti CCTV, X-Ray, hingga personil keamanan yang terlatih. Kelengkapan itu ditambah “traditional security”, yakni pecalang, yang berfungsi untuk mengamankan kegiatan lokal yang ada di Bali.
Terkait usulan kerja sama pelatihan perwira dengan Jepang, Sudikerta menyampaikan dapat dibicarakan lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait sehingga teknis dari kerjasama tersebut dapat dipahami dengan seksama. Adapun soal penyakit rabies, pihaknya mengklaim telah dilakukan berbagai penanganan salah satunya adalah dengan vaksinasi oleh pemilik anjing itu sendiri, dan untuk anjing liar dilakukan metode eliminasi.
Dia meminta wisatawan tidak usah khawatir terkait hal tersebut. Selain itu, pemerintah juga sedang membangun Rumah Sakit yang berstandar Internasional yang disebut RS Bali Mandara. Nantinya rumah sakit ini diharapkan dapat mengakomodasi para wisatawan dalam menghadapi berbagai macam keluhan penyakit, tentunya dengan ditunjang alat-alat medis yang berstandar internaisonal.