Kabar24.com, JAKARTA-- Suatu hari kelak, orang mungkin bisa memanjat dinding kaca mirip Spiderman memanjat gedung pencakar langit.
Para peneliti mengatakan, telah mengembangkan alat yang terinspirasi oleh struktur telapak kaki tokek.
Penemuan baru ini bukan hanya dapat digunakan sebagai peralatan wajib tentara atau mata-mata untuk memanjat dinding, tapi juga membantu astronot melakukan spacewalk atau membuat tangan mekanis untuk menangkap puing berbahaya di orbit.
Kaki tokek memiliki struktur yang unik. Hal itu membuat reptil itu dapat memanjat dinding vertikal, bahkan bergantung terbalik, karena telapak kaki mereka ditutupi dengan rambut-rambut mikroskopis yang disebut setae.
Rambut pendek itu menghasilkan sejenis daya listrik yang dikenal sebagai daya Van der Waals, cukup kuat untuk membuat tokek melekat di permukaan.
Para ilmuwan telah menemukan rahasia tokek melekat di dinding lebih dari satu dekade lalu. Sejak saat itu mereka telah mengembangkan beragam perekat sintetis dengan sifat seperti kaki tokek, yang dapat digunakan berulang kali. Teknologi itu bahkan dipakai untuk membuat perekat medis yang dapat menutup luka.
Para peneliti menghadapi masalah, karena material sintetis itu tidak sanggup mendukung beban berat. Robot Stickybot, misalnya, seharusnya bisa mendukung beban 5 kilogram berdasarkan permukaan perekatnya, tapi praktiknya hanya sanggup sepersepuluh bobotnya.
"Kami sadar bahwa perangkat kami tidak bisa mencapai potensi tertingginya, dan perekayasa membenci semua yang tidak efisien," kata Elliot Hawkes dari Stanford University.
Kini Hawkes bisa melampaui batasan itu. Mereka membuat perangkat baru yang membuat manusia mampu memanjat dinding kaca. Alat baru itu terdiri atas dua lempeng yang ditutupi dengan 24 tile, masing-masing berukuran 6,4 sentimeter persegi, atau sebesar perangko.
Setiap tile diselimuti rambut karet silikon kecil setinggi 100 mikron, selebar rambut manusia.
"Saya memanjat dinding dalam tes itu," kata Hawkes.
"Sungguh amat mengesankan. Bisa memanjat kaca mirip seperti sulap saja, sesuatu yang tak mungkin."
Temuan ini dipublikasikan secara online dalam jurnal Interface.