Kabar24.com, JAKARTA - Nama Indonesia kembali harum di kancah internasional. Pasalnya, dalam penutupan Frankfurt Book Fair 2015, Indonesia dinobatkan sebagai tamu kehormatan terbaik dalam 10 tahun terakhir keikutsertaannya.
Atas predikat tersebut, Indonesia patut merasa bangga. Dalam ajang internasional tersebut lebih dari 300 penulis Indonesia di bidang kebudayaan berkumpul dan memamerkan karyanya kepada penulis dari seluruh penjuru dunia.
"Pencapaian ini merupakan contoh bentuk kerja sama antara komunitas kreatif dan birokrasi. Komunitas kreatif bekerja berbasis imajinasi, sedangkan bikrokrasi bekerja dengan basis SOP," ucap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan dalam acara ngopi pagi yang diadakan Kemendikbud di Gedung Ki Hajar Dewantara kantor Kemendikbud, Jakarta, Senin (19/10/2015).
Mantan Rektor Universitas Paramadina ini menambahkan, Kemendikbud berupaya memfasilitasi sehingga komunitas kreatif bisa bekerja. Keberhasilan di Frankfurt, lanjut Anies, diharapkan bukan hanya mengharumkan nama bangsa, tetapi cara kerjanya bisa menjadi rujukan yang bermanfaat.
"Pada tahun sebelumnya, pengelolaan Komite Nasional dipimpin dan dikelola secara birokratis sehingga sering terjadi keterlambatan dalam persiapan. Sedangkan sekarang budayawan diberi otoritas untuk memimpin dan tim kreatif diberi ruang krteasi yang luas," ujarnya.
Selain itu, satu hal yang juga membanggakan bagi karya literatur Indonesia adalah Indonesia telah menjadi penjual hak cipta bagi sekitar 200 judul buku dalam Frankfurt Book Fair 2015. Sebelumnya, dalam pameran buku terbesar di dunia itu, Indonesia lebih banyak berperan sebagai pembeli hak cipta karya penulis luar negeri.
“Ini membuktikan bahwa karya Indonesia tidak kalah dengan karya negara-negara lain,” pungkasnya.