Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Petani Nelayan Turun

Kesejahteraan nelayan di Sulawesi Utara menurun pada September 2015 karena nilai tukar petani (NTP) subsektor perikanan turun 0,66%.
Presiden Direktur BII Taswin Zakaria (tengah) disaksikan Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Saut Parulian Hutagalung (kedua kanan) dan Komisaris BII Umar Juaro (kanan) secara simbolis memberikan bantuan perahu kepada perwakilan nelayan tradisional di Pantai Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (6/6). /Antara
Presiden Direktur BII Taswin Zakaria (tengah) disaksikan Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Saut Parulian Hutagalung (kedua kanan) dan Komisaris BII Umar Juaro (kanan) secara simbolis memberikan bantuan perahu kepada perwakilan nelayan tradisional di Pantai Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (6/6). /Antara

Bisnis.com, MANADO -  Kesejahteraan nelayan di Sulawesi Utara menurun pada September 2015 karena nilai tukar petani (NTP) subsektor perikanan turun 0,66%.

NTP sub sektor perikanan Sulut pada September 2015 mencapai 105.34 atau turun 0,66 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 106.04 persen, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut Faizal Anwar di Manado, Senin (12/10/2015).

Dia mengatakan kendati kesejahteraan nelayan sedikit menurun namun NTP masih berada di atas 100 persen sehingga nelayan masih lebih baik dari subsektor lainnya.

Pada September 2015, indeks yang diterima petani (perkembangan harga hasil pertanian) hanya pada kelompok perikanan tangkap sebesar 0,34 persen, sedangkan perikanan budidaya hanya 0,29 persen.

Dan, katanya, peningkatan indeks yang dibayar petani (kenaikan harga produksi dan kebutuhan rumah tangga) disebabkan oleh meningkatnya indeks pada kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 1,22 persen dan biaya produksi penambahan barang modal sebesar 0,45 persen.

Komoditas subsektor perikanan yang mempengaruhi penurunan nilai tukar nelayan Sulut pada September 2015 yakni kan Kembung sebesar 2,46 persen, ikan selar 2,16 persen dan cumi-cumi 4,51 persen.

Juga, katanya, komoditas perikanan budidaya yang menjadi penyumbang terbesar pada nilai tukar nelayan pada subsektor ini yakni ikan mas sebesar 0,40 persen dan ikan mujair 4,12 persen.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper