Bisnis.com, PEKANBARU - Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat sebanyak 63.497 warga Riau menderita penyakit akibat diserbu kabut asap sejak Juni hingga Oktober 2015. Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan hingga kini masih menyelimuti sejumlah wilayah Riau. Indeks standar pencemaran udara berada pada kategori tidak sehat.
"Penderita berasal dari puskesmas semua kabupaten dan kota," kata Kepala Dinas Kesehatan Riau Andra Sjafril, Minggu (11/10/2015).
Menurut Andra, kebanyakan warga terserang penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) yang mencapai 52.852 orang. Disusul iritasi kulit 4.079 orang, iritasi mata 3.155 orang, asma 2.497 orang, dan pneumonia 914 orang.
Andra mengatakan pelayanan kesehatan masyarakat terdampak asap terus dilakukan. Posko kesehatan dan pelayanan puskesmas 24 jam di setiap kabupaten dan kota siaga setiap waktu. "Kami juga kerahkan puskesmas keliling untuk menemui warga terdampak asap," ujarnya.
Menurut Andra, pelayanan kesehatan di posko kesehatan diberikan secara gratis untuk warga. Jika ditemukan kondisi darurat, warga dapat dirujuk ke Rumah Sakit Umum Arifin Ahmad, Pekanbaru. "Biaya pengobatan gratis," tuturnya.
Andra menjelaskan, di setiap pos kesehatan petugasnya menyediakan dokter psesialis dan oksigen jenis Oxycan untuk penderita darurat.
Andra mengaku sejauh ini kebutuhan obat-obatan untuk menangani masalah tersebut masih bisa dipenuhi. Dinas Kesehatan telah mendistribusikan 600.000 masker untuk warga Riau di seluruh kabupaten dan kota. Ke depan, pihaknya meminta tambahan 200 tabung Oxycan kepada Kementerian Kesehatan.
Satuan Tugas Kesehatan terus mendapat bantuan obat-obatan dan masker dari Kementerian Kesehatan, pemerintah Riau, bahkan perusahaan. "Untuk ketersediaan obat-obatan masih aman," ucapnya.