Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABUT ASAP: Jarak Pandang Jauh Lebih Baik

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan jarak pandang di Pulau Bintan (Kota Tanjungpinang) dan Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau akibat asap dari berbagai daerah di Sumatra jauh lebih baik dibanding hari-hari sebelumnya.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua kiri) meninjau lokasi kebakaran lahan di Desa Pulo Keronggan, Kec Pedamaran Timur, Ogan Komering Ilir, Sumsel, Minggu (6/9/2015). Presiden meminta Kapolri untuk menindak tegas pelaku dan perusahaan yang membakar lahan dengan sengaja./Antara
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua kiri) meninjau lokasi kebakaran lahan di Desa Pulo Keronggan, Kec Pedamaran Timur, Ogan Komering Ilir, Sumsel, Minggu (6/9/2015). Presiden meminta Kapolri untuk menindak tegas pelaku dan perusahaan yang membakar lahan dengan sengaja./Antara

Bisnis.com, TANJUNGPINANG --  Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan jarak pandang di Pulau Bintan (Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau akibat asap dari berbagai daerah di Sumatra jauh lebih baik dibanding hari-hari sebelumnya.

"Hari ini jarak pandang normal, mencapai 10 KM. Kondisi ini jauh lebih baik dibanding sebelumnya," kata Kepala BMKG Tanjungpinang Dhira Utama, di Tanjungpinang, Sabtu.

Dia memperkirakan jarak pandang di Pulau Bintan sejauh 10 KM itu bertahan hingga besok. Sementara dari pantauan Satelit Terra dan Aqua, jumlah titik api di Sumatra sekitar 70 dan 466 di Kalimantan.

"Kami mengimbau masyarakat serta pengguna transportasi darat, laut dan udara agar waspada terhadap hujan dengan skala lokal yang bisa terjadi secara tiba-tiba dan jarak pandang yang dapat berkurang tiba-tiba akibat asap," ujarnya.

Dhira mengatakan berdasarkan pantauan citra satelit, tidak terdapat pumpunan awan yang signifikan di Pulau Bintan, sehingga kondisi cuaca hari ini diperkirakan berawan.

"Tinggi gelombang perairan Tanjungpinang-Batam 0,8-1,3 m, perairan Bintan-Lingga 0,8-1,3 m dan perairan Anambas-Natuna 0,8 -1,3 m," katanya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan pperasi darurat asap akibat kebakaran hutan dan lahan terus dilakukan, baik melalui operasi udara, darat, penegakan hukum, sosialisasi dan pelayanan kesehatan di Sumatera dan Kalimantan.

Data sementara total hutan dan lahan terbakar mencapai 1,7 juta hektare.  Dari 1,7 juta areal terbakar itu, di Kalimantan 770 ribu hektare, 35,9 persen di antaranya lahan gambut. Adapun  di Sumatra, areal terbakar seluas 593 ribu hektare, 45,9 persen di antaranya lahan gambut dan 221.704 hektare areal terbakar berada di Sumatra Selatan. Angka ini pasti akan bertambah karena kebakaran masih terus berlangsung.

"Asap mulai berkurang. Hal ini menyebabkan jarak pandang membaik. Jarak pandang di Padang 1.500 m berasap, Pekanbaru 4.000 m berasap, Jambi 1.000 m berasap, Palembang 7.000 m berawan, Pontianak 2.000 m berasap, Palangkaraya 200 m berasap, dan Banjarmasin 9.000 m cerah," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper