Bisnis.com, TANGSEL-Karakter masyarakat muslim Indonesia yang moderat, inklusif dan mengakomodir demokrasi secara baik seharusnya lebih dikenal secara global.
Saiful Umam, Ketua Pelaksana Konferensi Internasional Southeast Asian Islam: Promoting Moderate Understanding of Islam UIN Jakarta, mengatakan wajah Islam yang dikenal ramah akan memperkuat jejaring studi keislaman Indonesia.
“Melalui konferensi itu diharapkan publik global bisa lebih mengenal Islam dalam karakternya yang moderat, inklusif dan menerima demokrasi,” katanya, Jumat (9/10/2015).
Dia yang juga menjabat Direktur Eksekutif Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat UIN Jakarta menjelaskan konferensi itu menjadi forum intelektual dan peneliti dari dalam dan luar negeri.
Melalui forum konferensi itu, lanjutnya, juga bisa mendiskusikan distingsi Islam Nusantara sebagai bagian dari studi Islam, termasuk kontribusinya dalam diskursus Islam dunia.
Menurutnya, konferensi internasional pada 8-9 Oktober 2015 di kampus UIN Jakarta diharapkan akan menghasillkan rumusan akademis bahwa Islam Nusantara layak menjadi disiplin atau subdisiplin dalam kelompok ilmu humanitas.
“Dengan demikian, pada gilirannya nanti, Islam Nusantara atau Islam Indonesia secara otomatis akan mampu mewarnai diskursus Islam secara global,” ujarnya.
Konferensi menghadirkan pembicara utama Azyumardi Azra, Guru Besar UIN Jakarta, Leonard Andaya dari University of Hawaii, Honolulu, USA, dan Prof James B. Hosterey dari Emory University, Atlanta, AS.
Serta Muhammad Ali dari University of California Riverside, AS, Masykuri Abdillah Direktur Pasca Sarjana UIN Jakarta, danNoorhaidi Hasan Direktur Pasca Sarjana UIN Yogyakarta.