Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bencana Kabut Asap, Jokowi: Lamanya Penanganan Karena Wilayah Sangat Luas

Presiden Joko Widodo beralasan lamanya penanganan bencana asap karen area kebakarn hutan dan lahan sangat luas mencapai 1,7 juta hektare.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua kiri) meninjau lokasi kebakaran lahan di Desa Pulo Keronggan, Kec Pedamaran Timur, Ogan Komering Ilir, Sumsel, Minggu (6/9/2015). Presiden meminta Kapolri untuk menindak tegas pelaku dan perusahaan yang membakar lahan dengan sengaja./Antara
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua kiri) meninjau lokasi kebakaran lahan di Desa Pulo Keronggan, Kec Pedamaran Timur, Ogan Komering Ilir, Sumsel, Minggu (6/9/2015). Presiden meminta Kapolri untuk menindak tegas pelaku dan perusahaan yang membakar lahan dengan sengaja./Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyatakan lamanya penanganan kebakaran hutan dan lahan karena area yang terbakar sangat luas yakni 1,7 hektare di tengah terjadinya fenomena el nino.

Rinciannya lahan yang terbakar dari 1,7 juta lahan adalah Pulau Kalimantan 770.000 hektare yang 35,9% diantaranya merupakan lahan gambut. Pulau Sumatra 593.000 hektare dimana 45,9% merupakan lahan gambut dan 221.704 hektare area yang terbakar berada di wilayah Sumatra Selatan.

Dikutip dari siaran pers, Presiden mengatakan untuk mempercepat pemadaman api, pemerintah menerima bantuan pesawat dari negara Malaysia, Singapura, Rusia dan China. Pesawat itu memiliki kapasitas angkut 12.000-15.000 liter air untuk menyiram lokasi kebakaran hutan dan lahan.

"Kita akan fokus mengerjakan yang titik apinya paling banyak yaitu Sumatra Selatan karena asap yang masuk ke sini itu dari sana," kata Presiden Joko Widodo yang sedang berada di Riau Jumat (9/10/2015).

Jokowi ketika berada di Riau juga melakukan komunikasi dengan Menkopolhukam dan Kepala Badan Nasional Pennggulangan Bencana Willem Rampangilei yang sedang berada di Sumatra Selatan untuk melakukan koordinasi penanganan bencana asap.

"Target mereka kira kira dua minggu karena kapasitas water bombing yang lebih besar diharapkan lebih cepat tertangani," ujar Presiden.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper