Bisnis.com, TANGSEL -- Indonesia menjadi perhatian dunia karena sebagai negara berkembang dengan mayoritas penduduk beragama Islam berhasil melaksanakan sistem demokrasi yang paling baik.
Azyumardi Azra, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, mengatakan Islam berhasil difahami oleh warga negara Indonesia dengan baik sehingga melahirkan tatanan kehidupan bermasyarakat yang lebih demokratis.
“Walaupun masih ada kekurangan, seperti masalah korupsi, tetapi Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam berhasil menjadi negara berkembang yang melaksanakan sistem demokrasi secara baik,” katanya Kamis (8/10/2015)
Dia mengemukakan hal itu dalam konfrensi internasional bertema Southeast Asian Islam: Promoting Moderate Understanding of Islam yang digelar Univesitas Islam Negeri (UIN) Jakarta pada 8-9 Oktober 2015 di Ciputat, Tangerang Selatan.
Azra juga menjelaskan sistem demokrasi yang berkembang tidak terlepas dari pemahaman Islam nusantara di lingkungan masyarakatnya dengan melaksanakan ajaran agama secara baik dan benar.
Sementara itu James B. Hosterey, guru besar Emory University, Atlanta, AS, mengatakan dunia melihat Islam yang modert tumbuh berkembang di Indonesia sehingga tidak melahirkan pemahaman keberagamaan yang radikal.
“Islam yang moderat berbeda dengan faham Islam yang memicu munculnya sikap radikal seperti yang beberapa kali terjadi di kawasan Timur Tengah. Untuk itulah nanti orang belajar Islam ke Indonesia,” katanya.
Saiful Umam, Ketua Pelaksana Konferensi Internasional, mengatakan melalui konferensi, diharapkan masyarakat dunia bisa lebih mengenal Islam dalam karakternya yang moderat, inklusif dan menerima demokrasi.
“Sebagai forum intelektual dan peneliti, baik dari dalam maupun luar negeri, konferensi itu juga bisa mendiskusikan distingsi Islam Nusantara sebagai bagian dari studi Islam, termasuk kontribusinya dalam diskursus Islam dunia,” ujarnya.
Konferensi menghadirkan pembicara utama Azyumardi Azra, Leonard Andaya (University of Hawaii, Honolulu, USA), Prof James B. Hosterey (Emory University, Atlanta, AS) dan Muhammad Ali (University of California Riverside, AS), Masykuri Abdillah (Direktur Pasca Sarjana UIN Jakarta), danNoorhaidi Hasan (Direktur Pasca Sarjana UIN Yogyakarta).